
SERAYUNEWS – Lagu Bangun Pemuda Pemudi menjadi salah satu lagu wajib nasional yang sering dikumandangkan di berbagai momen, terutama saat upacara Hari Sumpah Pemuda. Cek lirik lagu tersebut.
Pasalnya, liriknya yang sederhana namun kuat membuat lagu ini tetap abadi dan selalu membangkitkan semangat nasionalisme.
Lagu ini diciptakan oleh Alfred Simanjuntak pada tahun 1943, ketika Indonesia masih berada di masa penjajahan Jepang.
Dalam kondisi bangsa yang belum merdeka, Alfred menulis lagu ini untuk menyalakan kembali semangat para pemuda Indonesia agar tidak kehilangan arah perjuangan.
Ia ingin agar generasi muda bangkit dan menyingsingkan lengan baju demi kemerdekaan bangsa.
Kisah di balik lagu ini menarik. Sebelum menjadi lagu nasional seperti sekarang, melodinya berasal dari mars Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia (SRSI) yang juga digubah oleh Alfred Simanjuntak.
Saat itu, ia bekerja sebagai guru dan terinspirasi oleh semangat murid-muridnya yang penuh cita-cita di tengah keterbatasan.
Alfred kemudian mengubah liriknya menjadi bentuk yang lebih universal agar bisa dinyanyikan oleh semua kalangan.
Ia juga sengaja menulis kata “pemudi” di depan “pemuda” karena ingin menegaskan bahwa perjuangan bangsa bukan hanya tugas kaum laki-laki, tetapi juga kaum perempuan.
Baginya, tidak akan ada pemuda tanpa pemudi, sebab keduanya adalah satu kesatuan dalam membangun negeri.
Walau diciptakan lebih dari delapan dekade lalu, pesan dalam lagu ini tetap relevan hingga sekarang.
Semangat kerja keras, kejujuran, dan rasa cinta tanah air adalah nilai-nilai yang perlu dijaga di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi.
Lagu Bangun Pemuda Pemudi juga menjadi pengingat bahwa pemuda bukan hanya simbol energi, tetapi juga agen perubahan.
Dalam konteks Hari Sumpah Pemuda, lagu ini menggambarkan semangat persatuan, kebersamaan, dan tanggung jawab generasi muda terhadap masa depan bangsa.
Tak heran jika lagu ini selalu menjadi bagian dari susunan upacara Hari Sumpah Pemuda di sekolah, kampus, maupun lembaga pemerintahan.
Ketika lagu ini dikumandangkan, semangat perjuangan para pendahulu seolah hidup kembali, memberi energi baru bagi para pemuda untuk terus maju dan berkarya.
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri
Jika diperhatikan lebih dalam, lagu Bangun Pemuda Pemudi adalah ajakan bagi generasi muda untuk bekerja keras dan bersatu demi kemajuan bangsa.
Kata “bangun” dalam judulnya bukan hanya berarti berdiri dari tempat tidur, tetapi menjadi simbol kesadaran dan kebangkitan.
Lagu ini mengingatkan bahwa generasi muda tidak boleh lalai, harus tetap siaga menghadapi tantangan zaman.
Bait pertama menjadi seruan bagi pemuda dan pemudi untuk siap berjuang dengan semangat dan tenaga mereka.
“Tangan bajumu singsingkan untuk negara” merupakan ajakan untuk berbuat nyata bagi Indonesia.
Kalimat “Masa yang akan datang kewajibanmu lah” menegaskan bahwa masa depan bangsa berada di tangan generasi muda.
Sementara pada bait kedua, terdapat pesan moral yang kuat.
Alfred menulis agar pemuda tetap jujur, ikhlas, dan bekerja keras tanpa banyak bicara.
Ia menekankan pentingnya keteguhan hati dan pikiran yang jernih agar tidak mudah goyah.
Nilai-nilai moral ini menjadi dasar karakter bangsa yang diharapkan tetap hidup di setiap generasi. Lagu ini juga menyoroti pentingnya budi pekerti.
“Bertingkah laku halus hai putra negeri” mengingatkan bahwa kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kekuatan fisik atau kecerdasan, tetapi juga oleh kehalusan budi dan etika dalam bertindak.
Bagi Anda yang ingin memiliki salinan lirik lagu ini untuk keperluan upacara atau kegiatan sekolah, bisa mengunduhnya melalui link berikut:
Anda bisa mencetaknya sebagai bahan latihan paduan suara atau panduan dalam kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda.***