SERAYUNEWS– ‘Berakit-rakit kehulu berenang ketepian’. Peribahasa itu sangat tepat bagi Saebani warga Desa Wanadadi, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara.
Saebani saat ini menjadi peternak lobster air tawar dan boleh dikatakan sukses. Sebab, hasil kembangbiakan lobster tersebut sangat laris manis bagi peternak lobster sejenis di Yogjakarta.
“Tidak mudah dan saya sempat jatuh bangun untuk mengawalinya. Modal pas-pasan dan sempat gagal berkali-kali. Namun itu tidak menghalangi keyakinan usaha saya ini,” katanya.
Usaha ternak lobster air tawar, kata Saebani, berawal dari pekerjaan sehari-hari. Dia merupakan nelayan di waduk Mrica Banjarnegara yang tak jauh dari desanya. Saebani mulai berpikir apakah lobster air tawar ini hanya akan dijaring dan dikonsumsi dan bisa dijual jika mendapatkan banyak.
“Dari situ saya berpikir bagaimana cara pelihara dan ternak lobster air tawar ini. Diawali dengan saya membeli milik warga lainnya untuk dipelihara sekitar tahun 2015. Gagal dan mati semua lobsternya saat itu,” katanya.
Awalnya, model untuk ternak adalah memanfaatkan pekarang depan rumah dibuat kolam sederhana. Namun, ternyata ada yang keliru dilakukan sehingga tahap awal gagal. Saebani lantas mencoba lagi dengan membeli lobster di beberapa kolam milik warga lain.
Menurut dia, warga Wanadadi banyak yang pelihara lobster di kolam karena dapat dari waduk Mrica. “Lagi-lagi gagal dan sisa 10 ekor indukan. Saya ubah metodenya dan akhirnya berjalan sampai saat ini,” katanya.
Menurut dia, selama ini dirinya justru sukses dan mendapatkan cuan dari hasil penjualan benih lobster dan langsung diambil oleh peternak lobster dari Yogjakarta. Dia sendiri tidak tahu dari mana orang Yogjakarta tersebut mencari bisa ketemu dirinya.
Awalnya, Saebani merencanakan ternak lobster air tawar hingga untuk konsumsi. Namun, ternyata tidak sesuai harapan dan justru sukses dengan mengembangbiakkan lobster air tawar tersebut. “Lobster yang bertelur dipisah dan ditempatkan di baskom-baskom yang sudah dimodif agar air selalu mengalir. Setelah menetas, induknya diambil dan anakannya tetap dipelihara hingga usia seukuran kelingking ukuran orang dewasa,” katanya.
Untuk bibit atau benih dijual Rp3000 per ekor. Sementara untuk indukan dijual Rp350.000 per ekor. Proses pemeliharaan pun cukup mudah, hanya menjaga kebersihan air dan pemberian pakan secara rutin. “Harga untuk ukuran konsumsi rata-rata Rp 120-150 ribu per kilogramnya,” katanya.
Penasaran dengan cara budidaya lobster air tawar yang ternyata mudah dan mendatangkan banyak uang, silakan dicoba.