Banjarnegara, serayunews.com
Tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Kejadian tersebut bermula saat sehari sebelum kejadian, wilayah Desa Karanganyar hujan dengan intensitas tinggi. Beberapa tebing juga sudah terlihat retak. Puncaknya pada, Selasa (18/10/2022), tebing setinggi 50 meter longsor dan menyeret kandang kambing.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aris Sudaryanto melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Andry Sulistyo mengatakan, pada lokasi yang sama sebenarnya sudah terjadi longsor pada empat tahun lalu. Saat itu sebuah rumah milik Tuyem (60), rusak berat dan dilakukan relokasi
Longsor kembali terjadi pada 8 Oktober 2022 lalu. Kejadian itu menyebabkan empat rumah milik warga mengalami kerusakan ringan pada bagian dapur, yakni rumah milik Sarim (44), Sunari (70), Mahirin (52), dan rumah milik Narsim (50).
“Saat itu rumah mereka mengalami kerusakan ringan pada bagian dapur. Bahkan akibat kejadian tersebut, sebuah kandang kambing yang berada di tepi lereng yang longsor dievakuasi. Dan hari ini, kandang kambing tersebut roboh terseret longsoran,” katanya.
Beberapa tindakan antisipasi dan bantuan logistik sudah didistribusikan, namun kejadian serupa kembali pada hari ini sekitar pukul 14.00 WIB. Tidak ada korban jiwa, termasuk ternak kambing yang sebelumnya sudah dikosongkan.
“Dari hasil assesment petugas di lapangan, saat ini lahan pekarangan yang ada di mahkota pereng terancam longsor susulan. Sebab hasil cek lokasi, menemukan beberapa rekahan tanah berbentuk tapel kuda. Sehingga kami meminta warga untuk menjauh dari lokasi dan tetap waspada, khususnya saat hujan turun,” ujarnya.
Selain itu, pergerakan tanah ini juga berpotensi meluas hingga ke permukiman warga. Hal ini tentu sangat membahayakan permukiman, khususnya saat musim hujan seperti saat ini.
“Kami tetap mengimbau warga, termasuk dengan menutup rekahan tanah di mahkota longsor dan memberikan tanda pembatas serta membuat drainase agar air bisa mengalir dengan baik,” ujarnya.