
SERAYUNEWS-Pasca terjadinya longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum Banjarnegara, Bupati Banjarnegara menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari. Penetapan ini dilakukan untuk memudahkan proses penanganan bencana yang terjadi pada Minggu (16/11/2025) siang.
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana mengatakan, saat ini telah ditetapkan status tanggap darurat bencana. Penetapan ini dilakukan setelah dilakukan rapat koordinasi dengan Forkopimda di kantor Kecamatan Pandanarum, Minggu (16/11/2025) malam.
“Kami sudah melakukan rapat dengan Forkopimda untuk menetapkan status tanggap darurat bencana. Masa tanggap bencana ini selama 14 hari,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aji Piluroso melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Raib Sekhudin mengatakan, saat ini penanganan bencana tanah longsor di Desa Pandanarum terus dilakukan. Di antaranya mengevakuasi warga, dan mencukupi kebutuhan darurat untuk para pengungsi.
“Berdasarkan data pada Senin (17/11/2025) pukul 09.45 WIB, jumlah pengungsi sudah mencapai 823 jiwa. Meski begitu, kami terus berupaya untuk melakukan penanganan. Di antaranya mengevakuasi warga dan mencukupi kebutuhan darurat para pengungsi,” kata dia.
Selain itu juga mendirikan dapur umum, dan pelayanan kesehatan untuk para pengungsi dan korban yang mengalami luka ringan. Sementara untuk korban yang butuh penanganan medis, langsung dibawa ke Puskesmas terdekat maupun rumah sakit.
“Kami juga mendirikan dapur umum, juga pelayanan kesehatan. Kalau yang butuh perawatan medis lebih lanjut dibawa ke Puskesmas dan rumah sakit,” ujarnya.
Namun demikian, Raib menyampaikan pihaknya terus menata upaya-upaya penanganan terkait bencana tanah longsor di Desa Pandanarum. Mengingat jumlah pengungsi diperkirakan terus bertambah. Sebab hingga saat ini tanah masih terus bergerak.
“Kami terus melakukan pendataan dan penataan terkait penanganan. Jumlah pengungsi diperkirakan masih terus bertambah karena tanah di lokasi kejadian masih terus bergerak,” jelasnya.
Saat ini, dari data awal yang dihimpun, ada 30 rumah warga yang terdampak akibat tanah longsor tersebut. “Kami akan terus melakukan pendataan. Untuk saat ini jumlah rumah yang terdampak ada 30 rumah. Dan jumlah pengungsi ada 823 jiwa,” terangnya.