Tanggul sungai Cimeneng Desa Bulaksari, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap longsor. Di lokasi tersebut, terdapat satu titik tanggul yang longsor dan rawan jebol. Bahkan, longsor sudah memakan hampir seluruh badan tanggul sungai sehingga butuh perbaikan.
Cilacap, Serayunews.com
Camat Bantarasari Hari Winarno menyampaikan tanggul Sungai Cimeneng di Grumbul Klepukerep, Desa Bulaksari bukan kali pertama longsor akibat tergerus air sungai. Menurutnya, longsor sudah terjadi sejak sekitar dua pekan yang lalu, dan beberapa hari terakhir ini. Longsoran semakin meluas memakan badan tanggul akibat debit air meninggi yang disebabkan hujan deras. Longsoran tersebut masuk dalam titik baru dari sebelumnya ada 11 titik, sehingga kini ada 12 titik yang rawan.
Tanggul yang longsor tersebut, katanya, sudah dilaporkan dan dikoordinasikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy. Saat ini, pihaknya juga masih menungggu penanganan dari BBWS Citanduy tersebut, karena jika melihat dari titik longsoran sepanjang sekitar 50 meter dengan kedalaman sekitar lima meter, tidak dimungkinkan ditangani secara manual yang dirasa sulit dan berisiko.
“Kebetulan ini pekerjaan BBWS yang di Bantarsari juga mulai sedang berjalan, jadi kita menunggu langkah dari BBWS mbok bisa sekalian, ini juga masih ada kaitannya dengan usulan kita paska banjir 17 November, itu kan ada 11 titik di wilayah Bantarsari tanggulnya jebol,” katanya, Senin (15/02).
Lebih lanjut, Hari menjelaskan, jika dalam kondisi normal sebelum terjadinya banjir pada 17 November tahun lalu, wilayahnya bukan merupakan daerah rawan banjir. Menurutnya diperkirakan datangnya air banjir bukan ritme pengulangan 4-5 tahunan, namun lebih pada ritme 30 tahunan. Sehingga ketika pemerintah kecamatan dan desa menghadap BBWS untuk meminta ada pembuatan tanggul permanen, pihak BBWS justru heran dengan fenomena yang tidak biasanya tersebut.
“Karakter sungai yang melewati Bantarsari fluktuatif sulit diprediksi, meski tidak turun hujan kadang debit air tinggi karena ada kiriman air dari arah hulu, seperti Lumbir dan Karangpucung,” tambahnya.
Ia mengatakan pihaknya meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada, dengan menjadikan pengalaman pada banjir bulan November tahun lalu agar lebih siaga, ketika hujan dengan intensitas tinggi hingga berjam-jam tetap siaga dan mengutamakan keselamatan.