SERAYUNEWS– Musibah tanah longsor yang terjadi di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Musibah itu membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas harus mengerahkan dua unit alat berat jenis excavator, Kamis (15/2/2024). Dua alat berat tersebut dikerahkan untuk melakukan pengerukan tebing yang terdampak longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho mengungkapkan pengerahan dua alat berat tersebut dilakukan karena material longsoran cukup banyak. Dia mengatakan, penanganan tidak memungkinkan secara manual. Sehingga, perlu campur tangan mesin untuk menangani bencana alam tersebut.
“Jadi digunakan untuk melakukan pengerukan tebing yang terdampak longsor. Namun, belum sampai terasering. Selain itu juga digunakan untuk membuat saluran drainase jalan yang tertutup material tanah longsor,” ujar dia, Jumat (16/2024).
Penanganan tanah longsor tersebut, lanjut Budi sudah dilakukan sejak hari Selasa (13/2/2024) lalu. Namun, penangananya dilakukan secara darurat dengan mengeruk material lognsor kurang lebih sepanjang 50 meter. Namun, belum sampai ke wilayah aspal jalan. “Jadi jalan desa itu tertutup longsor, meski masih bisa dilewati tetapi terbatas,” kata dia.
Selain melakukan pengerukan tanah, BPBD juga melakukan pemangkasan pohon yang menutupi jalan desa tersebut. Meski demikian BPBD tidak sendirian dalam melakukan penanganan, ada beberapa unsur yang terlibat seperti dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, MDMC, Senkom, Pemerintah Desa Banjarsari Wetan dan warga desa sekitar.
Beberapa waktu belakangan hujan yang terjadi di Banyumas memang memungkinkan terjadinya longsor. Khususnya untuk daerah Banyumas yang bertebing atau dataran tinggi. Maka, dalam banyak kesempatan BPBD Banyumas memberi imbauan pada warga untuk waspada ketika terjadi hujan deras.
Berdasarkan data BPBD Banyumas, tanah longsor menjadi musibah yang paling banyak terjadi di tahun 2023. BPBD Banyumas mencatat, tahun 2023 lalu terjadi 406 kejadian bencana alam di Banyumas. Dari ratusan kejadian, tanah longsor mendominasi bencana di Banyumas.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho mengungkapkan, tahun 2023 lalu terjadi 204 kejadian tanah longsor. Jumlah itu menjadi yang terbanyak daripada bencana lainnya. Misalnya, untuk pergerakan tanah ada 18 kejadian, banjir ada 19 kejadian, tiga gempa bumi, 81 desa kekeringan dan 24 peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).