SERAYUNEWS– merespons tingginya kasus Diabetes Melitus (DM) di Banyumas, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Unsoed meluncurkan kampanye ‘Healthy Youth Banyumas.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, pada tahun 2023 tercatat ada 23.388 kasus DM.
Ezar Tsany, Yoga Afik Tri Yanuar, dan Surya Ady menggagas kampanye ini sebagai proyek tugas akhir mereka. Selain itu, kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran dan literasi kesehatan di kalangan remaja, khususnya dalam pencegahan diabetes.
Tim menyelenggarakan puncak kegiatan kampanye secara offline pada, Rabu (23/4/2025) lalu, di Bangsal SMAN 2 Purwokerto. Mereka mengundang perwakilan dari 10 sekolah SMA se-Kabupaten Banyumas.
Mereka memulai acara dengan proses registrasi dan skrining gula darah sewaktu dengan 99 siswa peserta. Skrining ini bertujuan mendeteksi dini risiko kencing manis pada remaja.
Tim kemudian menggelar sesi edukasi dan sosialisasi tentang Diabetes Melitus dan Pola Hidup Sehat bersama dr. Nadia Monita.
Sebanyak 60 peserta mengikuti sesi ini secara antusias. Peserta juga berkesempatan bertanya secara langsung dan mendapatkan tumbler sebagai apresiasi bagi penanya terbaik.
“Kami ingin membangun komunikasi yang dekat dengan gaya remaja. Edukasi tidak hanya satu arah, tapi harus interaktif dan menyenangkan,” ujar Ezar Tsany, Manajer Kampanye Healthy Youth Banyumas.
Tim juga mengumumkan pemenang lomba video pendek edukatif yang telah mereka selenggarakan sebelumnya. SMA N 1 Ajibarang meraih juara pertama, menunjukkan tingginya kreativitas remaja dalam menyampaikan pesan kesehatan.
Selain kegiatan tatap muka, mereka juga aktif memanfaatkan media sosial melalui akun @healthyyouth.bms untuk menyebarkan konten edukatif yang menarik. Selain itu juga akan lebih mudah dari jangkauan kalangan remaja.
Tim menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, untuk menyukseskan kegiatan ini. Kehadiran Arif Burhanudin S,KM., M.PH. sebagai perwakilan dinas, memperkuat kolaborasi dan dukungan terhadap upaya edukasi ini.
“Sinergi antara akademisi muda dan instansi kesehatan seperti ini, sangat penting untuk membangun literasi kesehatan masyarakat, khususnya remaja,” ungkapnya.
Tim juga melakukan pre-test dan post-test, untuk mengukur efektivitas kampanye. Mereka sedang menganalisis hasilnya, serta menelaah feedback peserta untuk menyusun perbaikan kegiatan di masa mendatang.
Kampanye ‘Healthy Youth Banyumas’ membuktikan, bahwa edukasi kesehatan dapat tersampaikan secara efektif dengan pendekatan kreatif dan sesuai gaya anak muda.
Tim berharap, kegiatan ini dapat berkontribusi dalam menumbuhkan pola hidup sehat sejak dini dan mendukung program pencegahan penyakit tidak menular seperti diabetes. (Ezar Tsany)