Banjarnegara, serayunews.com
Babak final Popda cabang sepak bola berjalan cukup sengit. Bahkan sejak awal pertandingan, kedua tim saling serang. Kedua tim juga berhasil menciptakan peluang. Namun kokohnya pertahanan masing-masing tim membuat pertandingan babak pertama berjalan imbang tanpa gol.
Memasuki babak kedua, MAN 2 Banjarnegara yang merupakan sekolah rujukan sepak bola di Banjarnegara langsung melakukan tekanan. Anak-anak MAN 2 Banjarnegara berhasil menciptakan beberapa peluang.
Sementara anak-anak SMK Panca Bhakti mencoba melakukan serangan balik dengan bola cepat. Namun upaya tersebut masih berhasil digagalkan oleh anak-anak MAN 2 Banjarnegara.
Baca juga: [insert page=’lomba-literasi-siswa-sd-se-kecamatan-pagentan-berjalan-ketat’ display=’link’ inline]
Memasuki pertengahan babak kedua, MAN 2 Banjarnegara mencoba memainkan tempo permainan dengan memancing pemain SMK Panca Bhakti keluar dari wilayahnya. Upaya ini ternyata membuahkan hasil. Pemain sayap MAN 2 Banjarnegara berhasil menarik pemain belakang SMK Panca Bhakti hingga terdapat ruang kosong di zona pertahanan mereka.
Melihat hal itu, pemain MAN 2 Banjarnegara langsung melakukan serangan cepat dan mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk MAN 2 Banjarnegara.
Tertinggal satu gol, SMK Panca Bhakti Banjarnegara mencoba untuk bangkit. Namun upayanya justru membuat celah di barisan belakang. Kondisi ini membuat pemain MAN 2 Banjarnegara selakin leluasa hingga menambah keunggulan menjadi 2-0. Keunggulan 2-0 tersebut bertahan hingga pertandingan usai.
Dengan hasil ini, MAN 2 Banjarnegara keluar sebagai juara untuk cabang sepak bola dan berhak melaju ke tingkat eks Karesidenan Banyumas.
Pembina sepak bola MAN 2 Banjarnegara Prio Pinox Pambudi mengatakan, pertandingan Popda cabang sepak bola tahun ini cukup berat. Pasalnya beberapa sekolah juga telah melakukan pembinaan atlet sepak bola. Bahkan MAN 2 harus berjibaku dengan tim kuat SMA Muhammadiyah Banjarnegara di babak semi final.
“Saat ini kami langsung fokus untuk mempersiapkan pemain pada ajang yang sama di tingkat eks Karesidenan. Sebab pada tingkat ini persaingan jelas akan semakin ketat. Apalagi beberapa kabupaten di eks Karesidenan Banyumas sudah mempersiapkan atletnya untuk menghadapi kejuaraan ini,” ujarnya.