SERAYUNEWS – Sebagai upaya meningkatkan pendapatan, Badan Usaha Layanan Daerah (BLUD) Banyumas optimalkan sumber penghasilan dari beberapa sektor wisata.
Saat ini, BLUD Banyumas mengelola beberapa kawasan wisata meliputi Menara Teratai, Taman Mas Kemambang, Taman Botani Baturraden, dan Lokawisata Baturraden.
Manajer Pemasaran BLUD Banyumas, Topan Pramukti menyampaikan, BLUD memang mengelola usaha wisata dan sudah beroperasi sekitar setahun berjalan. Setelah evaluasi, pihaknya menilai penghasilan dari penjualan tiket ternyata tidak begitu bisa jadi andalan.
“Hasil evaluasi begitu, penjualan tiket tidak terlalu jadi fokus,” katanya, Kamis (07/12/2023).
Guna meningkatkan pendapatan, manajemen mengoptimalkan pemanfaatan aset mulai dari menyewakan lahan hingga membuat event. Hal itu juga berdasarkan analisa, ternyata bisa lebih efektif dan efisien mendulang uang.
“Kita lari ke situ (menyewakan tempat, red). Ketika ada event di kawasan menara, itu bisa dapat dari sewa tempat, dapat juga dari parkir,” katanya.
Lokasi lain juga demikian, termasuk komplek Mandala Wisata, Bukit Bintang, Vandaver Foodcourt, dan beberapa tenant di Taman Mas Kemambang.
“Mandala itu tahunan, tapi bisa perpanjang. Indraprana baru awal, Bukit Bintang sekarang yang sewa Pringsewu. Kalau di menara, itu fokus ke event,” katanya.
Potensi lain yang juga jadi potensi, BLUD memaksimalkan pendapatan dari parkir. Ada beberapa lokasi yang parkirnya, juga dalam pengelolaan BLUD seperti di Taman Mas Kemambang dan Kawasan Menara Teratai.
“Dari parkir lumayan, bahkan bisa hampir sama dengan pendapatan parkir yang di kelola Dishub,” ujarnya.
Sejumlah objek dalam naungan BLUD, pembangunannya menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekitar Rp187 miliar.
Dana tersebut, merupakan pinjaman dari Menteri Keuangan RI yang harus di kembalikan. Dana tersebut, untuk pembangunan Taman Botani Baturraden sebesar Rp 15 miliar. Kemudian pengembangan Kawasan Obyek Wisata Baturraden sebesar Rp 33 miliar, pengembangan Taman Mas Kemambang Purwokerto Rp 28 miliar.
Sedangkan untuk pembangunan Menara Pandang Teratai Purwokerto, sebesar Rp108 miliar. Pada tahun 2023 ini, uang yang harus di bayarkan mencapai Rp 23 miliar.