SERAYUNEWS- Mungkin istilah lazy parenting terdengar negatif di awal, seolah-olah orang tua yang malas tidak peduli dengan anak-anaknya.
Namun, jangan salah paham dulu! Konsep ini sebenarnya merupakan pendekatan yang sengaja dilakukan untuk memberikan ruang lebih banyak bagi anak.
Jadi, anak bisa mandiri, belajar dari pengalaman, dan mengembangkan kemampuan problem solving mereka sendiri. Nah, yuk, bahas lebih dalam apa itu lazy parenting.
Lazy parenting adalah gaya pengasuhan yang membiarkan anak-anak mengambil lebih banyak tanggung jawab dan inisiatif dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Orang tua tidak melompat untuk menyelesaikan setiap masalah atau memenuhi setiap kebutuhan anak secara instan.
Sebaliknya, mereka memberikan anak kesempatan untuk mencoba dan belajar sendiri, meskipun itu berarti anak harus mengalami tantangan atau kesalahan.
Tujuannya bukan untuk mengabaikan anak, tetapi untuk mendorong mereka tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi dunia.
Misalnya, alih-alih langsung membantu anak yang kesulitan mengerjakan PR, orang tua hanya memberi petunjuk kecil atau menyarankan untuk mencari jawaban di buku.
Jika anak lupa membawa bekal ke sekolah, biarkan dia merasakan konsekuensinya agar belajar untuk lebih bertanggung jawab.
Dengan tidak selalu bergantung pada orang tua, anak-anak belajar untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Mereka memahami bahwa tidak selalu ada orang yang akan datang untuk menyelamatkan mereka, sehingga lebih tangguh dalam menghadapi situasi sulit.
Anak-anak yang terbiasa berpikir dan mencari solusi sendiri akan lebih kreatif dan mampu membuat keputusan yang lebih baik.
Kemampuan ini sangat penting untuk keberhasilan mereka di masa depan, baik secara akademis maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika anak berhasil menyelesaikan suatu tantangan tanpa bantuan, mereka akan merasa lebih percaya diri.
Kepercayaan diri ini akan terus berkembang seiring waktu, membuat dia lebih berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.
Lazy parenting membantu anak-anak untuk tidak terlalu bergantung pada orang tua mereka. Ini mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang mandiri ketika dewasa nanti.
Tidak harus selalu terlibat dalam setiap detail kecil kehidupan anak membuat orang tua memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Ini dapat mengurangi stres dan membuat hubungan antara orang tua dan anak menjadi lebih sehat.
Lazy parenting bukan berarti lepas tangan. Sebaliknya, ini adalah cara cerdas untuk membantu anak tumbuh menjadi individu yang kuat dan mandiri.
Dengan menerapkannya, Anda tidak hanya memberi anak keterampilan hidup yang berharga tetapi juga menciptakan suasana rumah lebih santai dan harmonis.***(Ika Sriani)