Ketua Kelompok Tani Mimang Jaya Sugeng Pilihanto mengatakan, saat ini durian yang memiliki tekstur kuning mengkilap, legit, daging tebal dengan biji kecil ini sudah mulai dikembangkan, bahkan permintaan bibit sudah menembus pasar luar jawa.
“Selama ini, durian Simimang memiliki duri yang tidak begitu tajam, dan saat musim panen tiba, banyak pesanan dari luar jawa, sehingga kami bersama dengan kompok tani yang ada terus mengembangkan durian jenis ini, ternyata peminatnya cukup banyak hingga luar jawa,” katanya.
Menurutnya, saat ini sedikitnya ada 7.000 meter lahan yang dilakukan untuk pembibitan, tidak hanya itu luasan lahan yang ditanami durian Simimang juga sudah mencapai 4 hingga 5 hektare pada lahan milik petani.
“Untuk pasaran buah, kita memiliki jejaring tersendiri dengan memanfaatkan teknologi internet. Untuk bibit, selain dari beberapa kota di pulau jawa, juga banyak pesanan dari luar jawa seperti Aceh, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Totok Setya Winarna mengatakan, para kelompok tani Mimang Jaya ini sebagian besar adalah petani muda, sehingga ini akan semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman.
“Alhamdulillah, generasi muda kita memiliki semangat yang luar biasa untuk menjadikan komoditi pertanian durian Simimang menjadi satu produk unggulan Banjarnegara. Mereka memanfaatkan kemajuan IT untuk pemasaran, inilah yang kita harapkan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Budhi Sarwono usai mencicipi hasil panen perdana durian Simimang yang disuguhkan Klomtan “Mimang Jaya” mengaku cukup puas dengan rasa khas durian varian tersebut. Menurut Bupati, rasa durian Banjarnegara sudah tidak diragukan, tinggal menggarap marketingnya.
“Untuk rasa, Simimang ini super kualitasnya. Saya selalu tekankan, garap marketingnya. Sebagus apapun produk, jika tidak bisa menjual, jelas membawa ekses buruk bagi petaninya,” ujar Budhi.
Budhi merasa bersyukur, buah unggulan terutama durian Banjarnegara telah dipatenkan, sehingga banyak membawa nilai positif untuk petaninya.
“Kami dulu memperjuangkan Durian Simimang, Kamun, dan Sambeng serta beberapa jenis yang lain untuk memperoleh hak paten, hal ini memiliki makna strategsi untuk proteksi produk sekaligus petani pengembangnya,” katanya.
Ia berharap, Durian Simimang bisa meningkat kelas dan kualitasnya agar bisa menjadi buah dengan standard mutu nasional bahkan internasional.
“Kuncinya hanya dua, pertama kualitas, kedua garap pasarnya. Sudah itu saja, silakan dikembangkan sendiri, baik buah maupun bibit durian sama-sama diminati pasar. Kami akan dukung sepenuhnya,” katanya.