Purwokerto, Serayunews.com- Jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah meskipun penggunaan masker dan hand sanitizer terus digencarkan. Pemilihan jenis masker disinyalir menjadi faktor kurang efektifnya pencegahan virus ini. Seperti masker scuba yang dinilai kurang melindungi penggunanya dari paparan Covid-19.
Namun, faktanya, akhir-akhir ini, masyarakat memang tengah menggandrungi masker yang bentuknya stylish dan mudah dipakai ini. Maka dari itu, muncul terobosan melapisi masker scuba dengan tisu yang dinilai lebih bisa menyaring virus corona.
Kendati demikian, benarkah menambahkan tisu dapat memperbaiki kemampuan filtrasi masker scuba? Nah, peneliti sekaligus staf ahli Gugus Tugas Covid-19 Jawa Tengah Dr dr Budi Laksono MHSc melalui pesan WhatsApp mengatakan, modifikasi ini berguna agar masker scuba yang telanjur dibeli tidak sia-sia.
“Dalam konteks akademisi, sebenarnya dengan modifikasi seperti itu menjadi jalan tengah supaya bagaimanapun scuba itu juga bisa sehat di pakai,” katanya.
Menurut dr Budi, masker scuba masih efektif digunakan jika dipakai dobel dengan dilapisi tisu di tengahnya. Tisu yang terbentuk dari Randomized Fiber Construction, kata dia mempunyai pori yang sangat kecil, setara dengan Hepa Filter.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini telah melakukan penelitian efektivitas penggunaan berbagai jenis masker untuk menangkal corona. Sebab, kata dia, penggunaan masker yang baik dan benar berpengaruh penting terhadap penyebaran virus corona di masyarakat.
“Masker yang baik, adalah masker yang memenuhi syarat untuk menyaring droplet atau aerosol sebanyak 5 mikron sebesar 85-90 persen,” ujar dia.
Karena penggunaan masker di masyarakat sangat bervariasi, ia pun melakukan penelitian tersebut. Hasilnya, masker BC19 dan masker scuba 2 lapis dengan menambahkan tisu sebanding dengan masker bedah SNI. Efektif menahan spray dengan sempurna.
Namun, jika masker scuba tanpa penambahan tisu masih kurang efektif menangkal corona. Karena masih meloloskan sebanyak 5-8 koloni bakteri. “Kalau dua lapis dan ditambah tisu koloni bakterinya 0,” ujarnya.