Purwokerto, Serayunews.com
Direktur GWPP, Nurcholis Basyari dalam zoom meeting evaluasi GWPP Batch IV, Rabu (11/5/2022) menyampaikan, sesuai dengan visi misi dari GWPP yang bercita-cita melahirkan wartawan-wartawan pendidikan yang profesional, maka kemampuan menarik dan mengemas isu pendidikan menjadi hal yang sangat penting.
“Kita harus mampu menghadirkan perspektif pendidikan dalam arti luas, sebab tujuan pendidikan jangka panjang adalah untuk pembentukan karakter,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan mentor GWPP yang juga wartawan senior, M Nasir. Menurutnya, program GWPP adalah untuk meningkatkan profesionalisme wartawan dan berbagai macam teori penulisan sudah disampaikan, termasuk menghadirkan para narasumber yang kredibel. Sehingga tinggal bagaimana para peserta mengimplementasikan ilmu yang telah diperolehnya di lapangan.
Nasir menyebut, semua bidang memungkinkan untuk ditarik menjadi isu pendidikan. Sebab, para pelakunya pastinya lahir dari sebuah sistem pendidikan dan perkembangan berbagai bidang kehidupan juga tak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan.
“Peluang itu terbuka lebar, tinggal bagaimana komitmen para peserta GWPP dalam pengangkatan isu pendidikan dan kalau bisa menjadikan menulis berita pendidikan itu sebagai sebuah habit atau kebiasaan,” tuturnya.
Mentor lainnya yang juga wartawan senior, Haryo Prasetyo pada kesempatan tersebut memberikan tips untuk menarik suatu hal menjadi isu pendidikan. Salah satunya adalah dengan memperbanyak diksi-diksi yang sifatnya edukatif, serta melibatkan narasumber bidang pedidikan. Selain itu juga pentingnya memahami ‘how to frame’ sebuah peristiwa menjadi berita pendidikan.
Sementara itu, dalam sesi evaluasi pemberitaan, mentor Tri Juli Sukaryana menyoroti terkait penulisan judul dalam pemberitaan. Menurutnya, ada beberapa hal mendasar yang sebaiknya diterapkan dalam penulisan judul, supaya lebih menarik, mengundang rasa penasaran pembaca dan menempatkan pendidikan sebagai isu yang penting.
“Misalnya hindari penulisan angka dalam jumlah besar dalam judul berita, sebab angka adalah relatif, akan lebih menarik jika diganti dengan prosentase. Selain itu juga hindari judul yang normatif dan harus diperhatikan pemilihan diksi. Yang perlu diingat, hal yang mengundang rasa penasaran pembaca itu adalah judul-judul yang mengandung ‘how to’ dan ‘what’,” terangnya.
Dalam bulan terakhir GWPP Batch IV ini, diharapkan lahir berita-berita pendidikan yang menginspirasi, mampu menjadi isu besar serta membumikan berita-berita pendidikan skala nasional untuk lebih dipahami masyarakat luas. Sebagaimana diketahui GWPP Batch IV ini diikuti oleh 15 wartawan dari berbagai media yang lolos seleksi bulan Februari lalu.