SERAYUNEWS – Sebagain wilayah Kabupaten Banyumas sudah mulai memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi. Bahkan di beberapa daerah hujan turun dengan angin kencang.
Sejumlah peristiwa pohon tumbang sudah terjadi seperti di Desa Ciberem, Kecamatan Sumbang. Pohon besar itu menimpa rumah warga dan mengalami kerusakan. Beberapa peristiwa serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Baturraden.
“Kalau mulai masuk musim penghujan sebenarnya sudah sejak bulan Oktober,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, Senin (04/11/2014).
Hanya saja, guyuran hujan belum sepenuhnya merata di semua wilayah. Sebagian wilayah di bagian selatan atau bawah, masih mengalami kekeringan.
“Banyumas bagian Utara memang sudah hujan dan ada peristiwa, seperti pohon tumbang. Karena hujan dan angin juga, tapi di sisi bawah masih ada yang kekeringan,” ujarnya.
Menghadapi perubahan musim ini, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Karena cuaca ekstrem masih memungkinkan terjadi.
Sebelumnya, terdampak musim kemarau ratusan warga di Desa Pegalongan, hanya bisa mandi sehari sekali untuk berhemat air bersih. Beruntung, mereka masih kerap mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah maupun relawan.
Kadus 3 Desa Pegalongan, Basis Sarwono menjelaskan, ratusan warga tersebut berada di RT 01, 02 dan 03 RW 03.
“Tiga RT tersebut berada di daerah Gunung Cunil yang letaknya di ketinggian, jumlahnya ada ratusan jiwa. Mereka sudah dua bulan ini mengalami kekeringan, karena memang air di sini sangat kurang kalau musim kemarau seperti ini,” ujarnya.
Sukiyah, warga Desa Pegalongan RT 01 RW 03 yang mengatakan meski sudah ada hujan yang masuk ke desanya, air tetap sulit.
“Kalau minum pakai air mineral, kemudian Pamsimas tidak dapat mencukupi juga (kebutuhan sehari-hari, red). Kalau kita ambil itu suka rebutan dan gantian jaraknya 100 meter dari rumah,” ujarnya.