SERAYUNEWS– Paska debat Calon Presiden pertama pekan lalu, TNI ini terus mendapat sorotan publik. Publik bertanya-tanya, lantaran terdapat anggota TNI aktif di Tim Pemenangan Pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2024.
Viralnya sorotan publik mengenai anggota TNI aktif saat Debat Capres gelaran Komisi Pemilihan Umum (KPU), mendapat jawaban langsung dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI). Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen R Nugraha Gumilar menyebut, kapasitas Mayor Teddy Indra Wijaya pada Debat Capres sebagai Ajudan Menteri Pertahanan.
Menurutnya, jabatan Mayor Teddy secara kesehariannya ditugaskan sebagai Ajudan Menteri Pertahanan. Secara definitif, dia adalah Penyusun Naskah Sub Bagian Administrasi Menteri, Bagian Dukungan Administrasi dan Protokol Menteri, Biro Tata Usaha dan Protokol, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertahanan RI.
“Kehadiran Mayor Teddy pada saat acara debat tersebut bukan bagian dari tim sukses atau tim kampanye Capres-Cawapres. Tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik. Yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai Ajudan,” ungkap Kapuspen TNI, di instagram Puspen TNI, dikutip Jumat (22/12/2023)
Dia menjelaskan, dalam Peraturan KPU (PKPU), Menteri dan beberapa Pejabat Negara yang ikut kontestasi Capres/Cawapres tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu ada pada pasal 16 Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2023 tentang Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. “Sudah jelas aturannya dan itu legal,” tandasnya.
Untuk menjaga terciptanya pesta demokrasi yang aman dan damai, TNI terus berkomitmen untuk menjaga netralitas. TNI sudah melakukan langkah-langkah sosialiasasi netralitas TNI kepada prajurit dan keluarganya. Seperti melalui Jam Komandan, penerbitan perintah Panglima TNI, hingga penyuluhan hukum oleh Babinkum dan POM TNI.
Menurutnya, sebagai institusi TNI yang prima, secara terbuka akan terus menerima masukan, aspirasi dan saran dari Bawaslu, media dan masyarakat terkait pelaksanaan pesta demokrasi ini. “TNI akan terus berkomitmen dalam menjaga kualitas demokrasi khususnya berkaitan dengan netralitas anggota TNI dalam Pemilu 2024,” terangnya.
Seperti kita ketahui, nama Mayor Teddy menjadi perbincangan publik di jagat maya. Dia mendapat sorotan, lantaran berada di barisan pendukung Capres Prabowo Subianto saat Debat Capres di KPU, di Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) lalu. Dalam foto dan video yang beredar, Ajudan Menhan Prabowo ini terlihat duduk persis di belakang Paslon Prabowo-Gibran.
Bukan hanya itu, dia juga memakai seragam yang selaras dengan para pendukung Capres-Cawapres Nomor Urut 2, yakni berwarna biru. Kehadirannya pun menuai kontroversi, mengingat statusnya anggota TNI aktif. Bahkan, Peneliti dan Guru Besar Politik Indonesia Saiful Mujani ikut mengomentari peristiwa itu melalui akun media sosial twitter (x) pribadinya.
“Betul Teddy melekat pada Prabowo sebagai Menhan. Tapi Debat Capres Prabowo malam itu bukan sebagai kegiatan Menhan tapi sebagai Capres. Kegiatan Capres seperti itu tidak boleh menggunakan fasilitas negara seperti ajudan ini. Apalagi Teddy berseragam tim sukses dan menunjukkan perilaku mendukung capres padahal ia seorang tentara aktif yang dilarang berpolitik praktis,” tulisnya.
“Minimal Teddy tidak mengenakan seragam tim sukes dan tidak bersikap mendukung secara terbuka untuk nunjukin netralitas sebagai alat negara. Tapi siapa yang peduli sih??? @bawaslu_RI? Percoyo?,” tulisnya lagi. Unggahan itupun mendapat banyak sorotan publik lain di twitternya.