Cilacap, serayunews.com
Mungkin banyak juga masyarakat Cilacap yang tidak tahu keberadaan benteng ini. Dahulu, Benteng Kodokan merupakan menara pantau pertahanan pantai pasukan Belanda.
Pegiat sejarah yang juga Ketua komunitas Tjilatjap History Riyadh Ginanjar Widodo menyebutkan, Benteng Kodokan dibangun pada 1861, dengan ukuran 6×10 Meter dan tinggi 8 Meter, sebagai pelengkap pertahanan Kota Cilacap. Hingga tahun 2011, benteng tersebut masih terlihat kokoh dan tidak ada kerusakan yang parah. Saat itu juga masih terdapat plasa di sekeliling benteng.
Setelahnya, sedikit demi sedikit pemukiman warga mendekat ke areal benteng tersebut. Malah saat ini beberapa bangunan sudah menempel ke tembok benteng dua lantai itu. Bahkan kerusakan juga terjadi di dinding benteng sebelah barat.
“Sebetulnya ini benteng pelengkap, benteng utamanya kan Benteng Pendem. Kalau nama kodokan karena dahulu banyak kodoknya. Jadi masyarakat sekitar menyebutnya kodokan,” katanya kepada serayunews.com, Kamis (28/7/2021).
Dengan adanya kondisi yang memprihatinkan di salah satu cagar budaya, atau tempat layak cagar budaya yang ada di Cilacap ini, Riyadh berharap masyarakat yang menempati area tersebut untuk lebih bijaksana dan tidak merusaknya. Akan lebih baik lagi jika ikut merawatnya, karena setiap tempat bersejarah merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan.
Riyadh juga mendorong pemerintah lebih memperhatikan lagi tempat-tempat yang memiliki nilai historikal tinggi. Dengan harapan tidak ada lagi bangunan sejarah yang terbengkalai.
“Tentunya tanggung jawab kita semua, masyarakat sekitar, kami (pegiat sejarah) serta pemerintah. Saya yakin pemerintah bukannya tidak peduli, namun karena keterbatasan yang ada sehingga belum bisa maksimal,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kabid Kebudayaan Sukarno Sugiharto mengatakan, otoritas Benteng Kodokan saat ini berada di bawah Kodim Cilacap. Namun Pemkab saat ini sedang mengupayakan pengembalian wilayah tersebut, agar nantinya akan dapat dikelola dengan maksimal.
“Misalnya pun tidak, kami akan terus berupaya melakukan koordinasi dengan berbagi pihak. Guna menangani bangunan bersejarah yang ada di Cilacap, dalam hal ini peranan komunitas sejarah juga sangat penting,” katanya.