Cilacap, serayunews.com
Ketua Komunitas Jambore Penggiat Alam dan Lingkungan Cilacap Ustadi mengatakan, pihaknya cukup prihatin dengan kondisi yang terjadi di Pantai Kemiren lantaran adanya sampah yang berserakan dan terus bertambah jumlahnya. Sehingga, membuat pantai terkesan kotor.
“Padahal Pantai Kemiren dalam beberapa tahun terakhir menjadi pilihan tempat wisata warga Cilacap selain Teluk Penyu. Di sana, berjajar rapih hutan cemara yang dapat memanjakan mata para pengunjung,” kata ketua komunitas pemerhati lingkungan itu, Selasa (7/9/2021).
Namun, lanjutnya, dengan banyaknya sampah, dapat membuat siapapun enggan menikmati keindahan pantai. Terlebih lagi, sampah-sampah ini juga dapat merusak ekosistem, termasuk menjadi perangkap bagi satwa yang hidup di sekitar pantai.
Secara falsafah, kata dia, pantai yang kotor itu merupakan sampah yang berasal dari lautan, sampah-sampah tersebut adalah cara alam untuk mengembalikan ke manusia.
“Kalau mau kita renungi, manusia membuang sampah ke sungai yang bermuara di laut dan akhirnya dibalikkan lagi ke pantai saat musim angin timur sekarang ini,” tuturnya.
Sehingga pihaknya pun mendorong pemerintah serta berbagai pihak untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Lantaran kondisi yang memprihatinkan ini, tidak dapat dibiarkan dan harus menemui titik terang.
“Kami harap dapat dibersihkan, tidak elok rasanya kalau membiarkan alam kotor. Kami pun akan mengadakan acara bersih-bersih Pantai Kemiren di hari Minggu besok, silakan kalau mau bergabung,” jelasnya.