SERAYUNEWS-Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan kelompok penyakit kronis yang tidak ditularkan antarindividu, tetapi berkembang perlahan dan berlangsung dalam jangka panjang. PTM yang sering ditemukan meliputi hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, asma, dan gangguan mental emosional. Saat ini, PTM menjadi penyebab utama kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Ibu hamil termasuk kelompok yang rentan terhadap PTM karena adanya perubahan fisiologis dan hormonal yang dapat memperburuk kondisi kesehatan bila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, edukasi mengenai pencegahan dan pengendalian PTM pada ibu hamil menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Berbagai kegiatan pengabdian Masyarakat yang kami lakukan sejak tahun 2019, khususnya Bersama ibu hamil di Desa Karangtengah binaan Prodi Kebidanan Purwokerto Program Diploma Tiga Poltekkes Kemenkes Semarang kami menemukan beberapa kasus dimana kejadian stunting, ibu hamil KEK dan ibu hamil resiko tinggi berawal dari ibu hamil dengan PTM. Penyakit Tidak Menular yang tidak terdeteksi atau tidak dikelola dengan baik selama kehamilan dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti: Keguguran atau kelahiran premature, Preeklampsia dan eklampsia (komplikasi dari hipertensi), Makrosomia (bayi lahir besar) atau bayi dengan berat badan lahir rendah, Kelainan metabolik pada bayi di masa depan dan Risiko kematian ibu dan bayi yang lebih tinggi. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko PTM selama kehamilan antara lain: Riwayat keluarga dengan PTM, Gaya hidup tidak sehat (merokok, kurang gerak, pola makan tidak seimbang), Obesitas atau kelebihan berat badan, Usia ibu saat hamil (<20 tahun atau >35 tahun) dan Stres berlebihan atau gangguan mental.
Sebagai dosen Prodi Kebidanan Purwokerto Program Diploma Tiga Poltekkes Kemenkes Semarang, kami merasa perlu memberikan edukasi terkait penceganan dan pengendalian PTM kepada ibu hamil. Inilah yang menjadi alasan kami melakukan berbagai kegiatan pengabdian amsyarakat yang berfokus pada ibu hamil. Pada tahun 2025, kami mengadakan kegiatan edukasi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular pada ibu hamil di Desa Karangtengah. Kami mendapati bahwa ibu hamil sangat antusias untuk belajar lebih dalam tentang bagaimana pencegahan dan pengendalian PTM.
Pencegahan adalah kunci utama dalam pengendalian PTM. Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mencegah PTM adalah: Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Secara Rutin: Ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali selama masa kehamilan. Pemeriksaan ini mencakup pemantauan tekanan darah, kadar gula darah, berat badan, dan kondisi janin. Menerapkan Pola Makan Sehat dan Seimbang: Konsumsi makanan tinggi serat (sayur, buah), protein, dan rendah gula, garam, serta lemak jenuh. Hindari makanan cepat saji dan minuman manis berlebihan. Melakukan Aktivitas Fisik Ringan: Ibu hamil dapat melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga prenatal, atau senam hamil sesuai anjuran dokter. Berhenti Merokok dan Menghindari Alkohol: Zat berbahaya dari rokok dan alkohol dapat memperburuk kondisi PTM dan membahayakan janin. Mengelola Stres dengan Baik: Stres yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gangguan psikologis. Kegiatan relaksasi dan dukungan emosional dari keluarga sangat penting.
Jika ibu hamil telah terdiagnosis menderita salah satu jenis PTM, maka pengendalian harus dilakukan secara ketat, meliputi: Konsultasi rutin dengan dokter kandungan dan spesialis terkait, Penggunaan obat secara teratur dan sesuai anjuran medis, Pemantauan kondisi secara berkala (misalnya tekanan darah dan kadar gula), Persiapan persalinan yang sesuai dengan kondisi medis. Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan informasi dan pendampingan kepada ibu hamil. Selain itu, dukungan keluarga juga berkontribusi besar dalam keberhasilan pencegahan dan pengendalian PTM, terutama dalam membantu ibu menerapkan gaya hidup sehat dan mematuhi pengobatan.
Penyakit Tidak Menular pada ibu hamil dapat dicegah dan dikendalikan dengan deteksi dini, pemeriksaan kehamilan teratur, penerapan pola hidup sehat, serta dukungan keluarga dan tenaga medis. Edukasi yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil terhadap risiko PTM dan pentingnya menjaga kesehatan selama masa kehamilan demi keselamatan ibu dan bayi.
Artikel Kesehatan Ini Ditulis oleh: Hesti Kurniasih., S.ST., M.Tr.Keb & Sumiyati., S.Kep.Ners., MPH, Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang