SERAYUNEWS – Anak-anak dapat terus berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia dengan berdoa. Dalam Islam, ada doa untuk orang tua yang sudah meninggal.
Doa ini bisa dibaca setiap hari baik di tempat tinggal maupun saat berkesempatan ziarah kubur. Mendoakan orang tua yang telah berpulang bisa kapan saja dan di mana saja.
Jika ada kesempatan mengunjungi makamnya, dapat memanjatkan doa-doa untuk ketenangan arwahnya. Umat Islam dianjurkan untuk mendoakan orang tua, sanak saudara, kerabat maupun teman yang telah meninggal dunia
Rasulullah SAW bersabda,
“Jika orang tua yang sudah meninggal masih ada cara berbakti yang harus dilakukan seorang anak, yakni dengan mendoakan mereka untuk keselamatan dan pengampunan, memenuhi janji, membayar utang-utang mereka, dan menjalin silaturahmi dengan kerabat dan sahabatnya.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Memanjatkan doa bagi orang muslim adalah hal yang memang disarankan. Doa bisa diberikan untuk diri sendiri, keluarga, orang tua baik yang masih hidup maupun sudah meninggal.
Apa doa yang bagus dibaca? Pada artikel ini terdapat bacaan doa yang bisa dipanjatkan untuk mendoakan orang tua yang telah tiada.
Doa yang dipanjatkan sebagaimana firman Allah ‘Azza Wa Jalla.
رَبَّنَااغْفِرْلِيوَلِوَالِدَيَّوَلِلْمُؤْمِنِينَيَوْمَيَقُومُالْحِسَابُ
“Ya Allah, Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41).
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا
Arab latin: Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa mu’allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.”
Dapat dilanjutkan dengan membaca doa berikut ini,
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.
Arab latin: Allāhummaghfir lahum, warhamhum, wa ‘āfihim, wa’fu ‘anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.
Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.”
رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ
Latin: Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa ‘adzaaban naar
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”
Demikian doa yang dibaca untuk mendoakan orang tua yang telah berpulang.
***