SERAYUNEWS – Setiap tanggal 21 Maret, dunia merayakan Hari Puisi Sedunia sebagai bentuk penghormatan terhadap seni sastra yang telah menjadi bagian dari peradaban manusia sejak ribuan tahun lalu.
Dengan pembacaan puisi, diskusi sastra, hingga pertunjukan seni, perayaan ini mengingatkan akan kekuatan kata-kata dalam menyampaikan emosi, gagasan, dan nilai budaya.
Lantas, bagaimana sejarah lahirnya peringatan ini dan sejauh mana perannya dalam perkembangan literasi global? Mari telusuri lebih dalam.
Peringatan ini tidak hanya sekadar untuk mengenang karya-karya besar dari para penyair dunia, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih luas dalam mendorong literasi global.
Berikut beberapa makna penting dari Hari Puisi Sedunia.
1. Menghargai Keberagaman Bahasa dan Budaya
Puisi merupakan salah satu bentuk ekspresi yang dapat memperlihatkan keunikan bahasa dan budaya setiap bangsa.
Hari Puisi Sedunia menjadi kesempatan untuk merayakan puisi dalam berbagai bahasa, termasuk dari komunitas dan suku yang kurang dikenal secara global.
2. Mendorong Kreativitas dan Ekspresi Diri
Dengan perayaan ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk menulis dan membaca puisi, sehingga dapat mengembangkan kreativitas serta kemampuan berpikir kritis dan reflektif.
3. Memajukan Literasi dan Pendidikan
Puisi sering kali menjadi bahan ajar dalam pendidikan untuk meningkatkan pemahaman bahasa, imajinasi, serta kemampuan analitis siswa.
Melalui Hari Puisi Sedunia, sekolah dan komunitas sastra terdorong untuk mengintegrasikan puisi dalam metode pembelajaran mereka.
4. Menjembatani Pemahaman Antarbudaya
Puisi memiliki kekuatan untuk menyampaikan pengalaman, perasaan, dan perspektif dari berbagai latar belakang budaya.
Dengan demikian, Hari Puisi Sedunia dapat menjadi media untuk membangun pemahaman dan toleransi antarbangsa.
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mencanangkan Hari Puisi Sedunia pertama kali pada tahun 1999 dalam konferensi di Paris.
Tujuannya adalah untuk menghormati penyair di seluruh dunia, mempromosikan pembacaan, penulisan, dan pengajaran puisi, serta menjaga keberagaman budaya melalui ekspresi sastra.
Sejak saat itu, perayaan ini menjadi ajang bagi para penyair, akademisi, dan pecinta sastra untuk berkumpul dalam berbagai kegiatan, seperti pembacaan puisi, diskusi sastra, hingga pertunjukan seni yang berfokus pada puisi.
Puisi telah menjadi bagian penting dalam perjalanan peradaban manusia. Melalui kata-kata indah dan penuh makna, puisi tidak hanya menjadi medium ekspresi, tetapi juga alat untuk merekam sejarah, budaya, dan perasaan manusia.
Untuk merayakan peran penting puisi dalam kehidupan, UNESCO menetapkan tanggal 21 Maret sebagai Hari Puisi Sedunia.
Peringatan ini bertujuan untuk mengapresiasi puisi serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi dalam masyarakat global.
Di berbagai belahan dunia, Hari Puisi Sedunia dirayakan dengan cara yang beragam, mulai dari acara kecil hingga festival besar. Berikut beberapa bentuk perayaannya.
Hari Puisi Sedunia bukan hanya momen untuk mengenang karya-karya besar para penyair. Namun, ini juga sebuah upaya untuk mempromosikan literasi, kreativitas, dan keberagaman budaya melalui seni sastra.
Dengan semakin banyak orang terlibat dalam perayaan ini, puisi dapat terus hidup dan berkembang sebagai medium ekspresi berharga bagi seluruh umat manusia.
Melalui puisi, kita bisa memahami dunia dengan cara yang lebih dalam. Dalam puisi, kata-kata bukan sekadar kumpulan huruf, melainkan juga jendela menuju hati serta pikiran manusia.