
SERAYUNEWS – Gendongan bayi menjadi salah satu perlengkapan penting bagi orang tua, terutama dalam membantu mobilitas sehari-hari sekaligus menjaga kedekatan dengan si kecil.
Meski demikian, tidak semua jenis gendongan aman digunakan. Salah satu model yang sering ditemukan di pasaran adalah NBC atau Narrow Based Carrier, yaitu gendongan dengan alas duduk sempit.
Meski tampak praktis, sejumlah ahli justru tidak menganjurkan penggunaan gendongan jenis ini karena dianggap kurang mendukung perkembangan pinggul bayi.
Untuk mengetahui alasan lengkap di balik ketidakrekomendasian tersebut, berikut penjelasan yang dihimpun dari beberapa lembaga kesehatan, termasuk International Hip Dysplasia Institute (IHDI).
International Hip Dysplasia Institute menjelaskan bahwa gendongan NBC memiliki desain yang menyebabkan paha bayi menjuntai ke bawah tanpa topangan yang memadai pada area lutut.
Posisi ini membuat beban tubuh bayi tertarik lurus ke bawah dan tidak terdistribusi dengan baik pada pinggul. Jika dibiarkan dalam waktu lama, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko displasia maupun dislokasi pinggul.
Displasia pinggul merupakan kondisi ketika sendi pinggul tidak berada di posisi yang seharusnya, sehingga pergerakannya menjadi tidak normal.
Pada bayi kecil yang belum dapat berjalan, salah satu tanda yang dapat terlihat adalah perbedaan panjang kaki antara kanan dan kiri.
Selain itu, saat mengganti popok, orang tua mungkin merasakan salah satu sisi pinggul kurang fleksibel atau tampak lebih kaku.
Ketika anak sudah mulai berjalan, gejala lain yang mungkin muncul adalah langkah yang pincang atau tidak seimbang.
Tanda-tanda ini penting diperhatikan sejak dini karena deteksi awal dapat membantu proses penanganan menjadi lebih mudah.
Mengutip panduan dari NHS, displasia pinggul yang ditemukan pada usia bayi memiliki kemungkinan besar untuk ditangani tanpa operasi karena tulang dan sendi bayi masih dalam tahap perkembangan yang mudah diarahkan.
Para ahli sepakat bahwa posisi terbaik untuk mendukung kesehatan pinggul bayi adalah posisi dengan paha terbuka dan lutut lebih tinggi dari pinggul. Posisi ini dikenal sebagai M-shape atau spread-squat position.
Gendongan yang mendukung posisi tersebut umumnya adalah jenis Soft Structured Carrier (SSC), yang memiliki alas duduk lebar dan menyangga paha bayi dengan baik.
Penelitian yang dilakukan Boise State University menunjukkan bahwa posisi gendong M-shape mampu menjaga pinggul bayi dalam posisi stabil dan tidak jauh berbeda dari posisi yang dibantu alat ortopedi Pavlik Harness, yaitu alat yang digunakan untuk terapi displasia.
Temuan ini menunjukkan bahwa gendongan dengan dukungan posisi M-shape tidak hanya aman, tetapi juga dapat membantu mendukung perkembangan pinggul yang sehat.
IHDI bahkan memberikan rekomendasi khusus agar bayi, terutama yang berusia di bawah enam bulan, digendong dengan posisi M-shape menghadap ke dada orang tua.
Posisi ini lebih aman karena membantu menjaga stabilitas pinggul serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi.
Selain mendukung kesehatan pinggul, penggunaan gendongan yang tepat juga memberikan beberapa manfaat lain bagi tumbuh kembang bayi. Mengutip Morula IVF, berikut beberapa manfaatnya:
Pertama, bayi cenderung lebih tenang. Sebuah penelitian tentang manfaat terapeutik babywearing menunjukkan bahwa bayi yang digendong dalam posisi M-shape selama sekitar 15 menit sebelum vaksinasi terbukti menangis hingga 65 persen lebih sedikit.
Kedua, gendongan dengan posisi menghadap ke dalam dapat membantu bayi tidur lebih nyenyak. Saat wajah bayi mengarah ke dada orang tua, ia terhindar dari rangsangan visual berlebih sehingga lebih mudah relaks.
Ketiga, gendongan yang tepat juga bermanfaat bagi perkembangan sosial dan kognitif. Dengan berada dekat dengan orang tua, bayi dapat mengamati aktivitas sehari-hari, mempelajari ekspresi, serta melihat interaksi sosial secara langsung.
Hal ini membawa dampak positif pada proses belajar awal dan keterikatan emosional.
Demikian informasi tentang alasan mengapa gendongan NBC tidak direkomendasikan.***