Purbalingga, serayunews,com
“Secara kesejarahan kopi Purbalingga merupakan yang terbesar dan terbaik di Banyumas Raya. Data statistik Belanda tahun 1836. Data menyebutkan tanaman kopi di Purbalingga lebih dari 10 juta pohon,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) saat menghadiri penutupan Road to Festival Kopi Purbalingga #3 yang dipadukan dengan kampanye gempur rokok ilegal, di Purbalingga Food Center (PFC) barat, Sabtu (11/12/2021) malam.
Dalam kesempatan itu Tiwi mengajak untuk mengembalikan kejayaan kopi dan gempur peredaran rokok ilegl di Purbalingga. Salah satu medianya adalah dengan event road to Festival Kopi Purbalingga #3 yang dipadukan dengan kampanye gempur rokok ilegal. “Saya menyambut baik acara road to Festival Kopi #3. Ini sinergi yang baik dan kegiatan ini diadakan untuk menggeliatkan kembali perekonomian daerah,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati didampingi oleh Ketua DPRD Bambang Irawan, Ketua Dekranasda Rizal Diansyah, perwakilan forkimpinda dan pimpinan OPD. Turut hadir Kepala Seksi Penyuluhan dan Kepatuhan Internal Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Purwokerto Erwan Saepul Kholik yang memberikan penyuluhan gempur rokok ilegal.
Acara Road To Festival Kopi Purbalingga yang berlangsung dua hari (10 – 11 Desember) ini diselenggarakan berbagai macam kegiatan. Diantaranya, sarasehan kopi, talkshow gempur rokok Ilegal, bursa kopi, lomba seduh, coaching klinik V60, cupping session dan live music yang didukung dengan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). “Mari kita bisa bersama-sama untuk mengembalikan kejayaan kopi Purbalingga,” imbuh bupati.