SERAYUNEWS– Putra Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier dan tokoh nasional putra Cilacap, Mohamad Sunan Arief, merupakan sosok yang cool dan kharismatik. Pengusaha muda sekaligus pegiat sosial yang aktif dalam Forum Komunikasi Alumni ESQ, saat ini fokus dalam membantu menyejahterakan masyarakat.
Selain aktif di berbagai kegiatan sosial, pria kelahiran 13 Desember 1978 yang akrab disapa Sunan ini, juga memimpin di berbagai perusahaan, salah satunya rumah sakit dan pendidikan di wilayah Cilacap.
Dengan pengalamannya sebagai seorang pengusaha dan aktivis sosial, Sunan terpanggil hatinya untuk membantu menyejahterakan masyarakat. Bahkan tak jarang ia pun terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat termasuk menyapa dan memberikan motivasi kepada para pelaku UMKM.
Sunan Arief menilai, perlu adanya sinkronisasi antara kebijakan dan program demi mewujudkan kesejahteraan rakyat yang lebih luas.
“Jika ada sinkronisasi antara kebijakan ataupun peraturan dan program yang disertai niat untuk menyejahterakan rakyat maka akan menjadi suatu gerakan yang bisa membawa manfaat bagi banyak orang,” ujarnya, Rabu (8/11/2023).
Lebih lanjut, Sunan menyampaikan bahwa fakta di lapangan, sering kali dijumpai ada program bagus yang tercetus dari masyarakat, namun dari sisi kebijakan tidak sinkron. Sebaliknya, kata Sunan, banyak program bagus dari pemerintah, tetapi informasinya tidak sampai kepada masyarakat.
“Idealnya, program bagus mendapatkan dukungan dari sisi kebijakan ataupun peraturan, dan dalam penyalurannya disertai niat tulus untuk membantu masyarakat. Saya berharap ini bisa diwujudkan,” imbuhnya.
Sunan terpanggil untuk membantu masyarakat yang lebih luas, hal itu sangat mengetuk hatinya ketika ia sedang duduk di kantor megahnya bersama sahabatnya.
Ia melihat ke jalanan melalui kaca ruang kerjanya dan tampak lalu-lalang orang di jalan yang sibuk dengan berbagai kegiatan mencari nafkah. Ia melihat aktivitas masyarakat mulai penjual makanan, tukang parkir, sopir, dan lainnya.
Sunan yang tengah duduk di ruang sejuk ber AC tiba-tiba tersentak dan menyadari ada sisi kehidupan lain yang sangat keras di luar tembok kantornya yang nyaman tersebut.
“Saya berkata kepada sahabat yang ada di samping saya, kita dalam posisi nyaman, tetapi orang di luar itu banyak yang banting-tulang, kepanasan hanya untuk mencari sesuap nasi. Saya pribadi bisa membantu, tetapi tentunya banyak keterbatasan. Lalu apa yang bisa kita lakukan agar bantuan kepada rakyat itu lebih meluas,” lanjutnya.
Untuk itu, dengan sinkronisasi antara pengalaman kerjanya, kiprahnya di bidang sosial serta niat kuat untuk berbuat yang terbaik bagi rakyat, menjadi modal pencalonannya sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra untuk Dapil VIII Jateng Banyumas dan Cilacap.
Untuk menjadi anggota legislatif, ia mengaku sudah memiliki pengalaman yang cukup dalam hal pengelolaan berbagai macam perusahaan, rumah sakit hingga sekolah.