SERAYUNEWS— Ternyata, tradisi makan siang untuk para siswa di Jepang sudah mulai ribuan tahun lalu pada tahun ke-22 era Meiji, yaitu pada 1889.
Makan siang sekolah yang disebut sebagai kyushoku dimulai dari sebuah sekolah dasar (SD) yang ada di Kota Tsuruoka, Prefektur Yamagata oleh seorang biksu yang mengawasi sekolah itu.
Ide biksu ini untuk menyediakan makan siang di sekolah bagi para siswa bermula karena beliau melihat ada banyak siswa yang ke sekolah tanpa membawa bekal dari rumah.
Ternyata, program makan siang itu sukses dan kabarnya meluas ke berbagai daerah lain, dan berlanjut sampai sekarang.
Selain makanan lezat, sistem kyushoku Jepang yang unik ini juga menyediakan beberapa pelajaran yang sangat penting dalam nutrisi, kesehatan, memasak, keterampilan sosial, dan lain sebagainya.
Pasalnya, murid-murid akan diberikan jatah piket untuk menyajikan dan membagikan makanan kepada teman-temannya.
Kyushoku Touban adalah siswa-siswa yang bertugas untuk menyajikan makanan kepada teman sekelas mereka.
Untuk menjaga kebersihan lingkungan, para siswa ini biasanya menggunakan jas, topi, dan masker.
Mengutip dari laman Hipwee, jam makan siang di Jepang ternyata sangat penting bagi orang tua di sana.
Mereka berpendapat bahwa dengan melakukan hal tersebut bisa mengajari anak-anak tentang makanan, nutrisi, gizi, hingga kesehatan pribadi.
Oleh karena itu, banyak orang yang percaya jika tradisi ini adalah rahasia di balik kesehatan dan panjang umurnya orang-orang Jepang. Bahkan, pemerintah di sana pun menyebut kyushoku sebagai kekayaan nasional.
Sampai saat ini Kyushoku masih terus berjalan di sekolah dasar dan menengah. Adanya Kyushoku di sekolah bukan hanya sekedar untuk makan-makan bersama teman.
Selain itu, juga ada unsur pembelajaran di dalamnya seperti, memasak, gizi, kesehatan,keterampilan sosial, dan lain-lain.
Ahli gizi menentukan menu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi dari setiap murid-murid yang ada di sekolah tersebut.
Di Indonesia baru akan memulai makan siang gratis di sekolah. Mungkin, jalan termurahnya dengan menyediakan catering dari kantin sekolah. Cara lainnya, bisa memesan jasa catering dari luar yang bukan buatan kantin sekolah.
Tradisi Kyushoku ini mungkin bisa kita terapkan di Indonesia karena memiliki banyak nilai pembelajaraan.*** (O Gozali)