Duet maut ini tentu beda dengan duet maut lainnya. Duet maut Fiorentina ini adalah dua pemain dengan posisi yang berbeda. Namun, keduanya saling mendukung.
Khususnya Rui Costa, dia sering memberi assist pada Batistuta untuk menjebol gawang lawan. Dua pemain ini mulai bersama di Fiorentina pada musim 1994-1995. DI musim itu, Costa pertama kalinya bermain di Fiorentina setelah dibeli dari Benfica. Sementara, Batistuta sudah di Fiorentina beberapa musim sebelumnya.
Pada musim 1994-1995, status Fiorentina adalah tim promosi. Mereka baru saja promosi dari Serie B ke Serie A. Pelatih Fiorentina saat itu adalah Claudio Ranieri. Ranieri belakangan dikenal karena dia mampu membawa Leicester juara Liga Inggris pada musim 2015-2016.
Di musim 1994-1995, sengatan Fiorentina tak terlalu terlihat. Namun, Batistuta mampu jadi bintang karena menjadi pencetak gol terbanyak Liga Italia di musim 1994-1995 dengan 26 gol. Tentu saja, Rui Costa juga berperan pada sebagian gol Batistuta. Di sisi lain, Costa mampu mencetak 9 gol di musim itu.
Pada musim 1995-1996, Fiorentina mulai menggeliat. Mereka mampu juara Coppa Italia setelah di final mengalahkan Atalanta. Namun di musim ini ketajaman Batistuta menurun. Batistuta hanya membuat 19 gol. Sementara, Costa membuat empat gol. Di musim selanjutnya, Fiorentina kembali mendapatkan trofi yakni Piala Super Italia setelah mengalahkan AC Milan 2-1.
Duet dua pemain ini menyita perhatian di musim 1998-1999. Saat itu Fiorentina sempat jadi pemuncak klasemen di setengah musim. Sayangnya, cederanya Batistuta mengubah segalanya. Fiorentina hanya berada di posisi tiga klasemen akhir. Namun, performa Fiorentina waktu itu sangat menyita perhatian. Khususnya kolaborasi antara Batistuta dan Costa.
Di musim 1999-2000 adalah musim terakhir keduanya berkolaborasi di Fiorentina. Di musim terakhir itu, Fiorentina hanya ada di posisi tujuh klasemen akhir. Memang kolaborasi Batistuta dan Costa tak pernah membawa Fiorentina juara Liga Italia. Namun, di masa itu keduanya sudah mampu menjadi penghias yang kental dalam sepak bola Italia.
Di musim 2000-2001, Batistuta memutuskan untuk bermain di AS Roma dan merasakan juara Liga Italia, Rui Costa pada 2001 memutuskan pergi ke AC Milan dan merasakan gelar Liga Champions 2003. Kedua pemain itu juga menjadi andalan di negaranya masing-masing. Batistuta adalah andalan Argentina dan Rui Costa adalah andalan Portugal. Kedua pemain itu sudah pensiun sangat lama dari dunia sepak bola. (Kholil)