Purbalingga, serayunews.com
“Alhamdulillah saya akhirnya diangkat menjadi ASN. Sudah 16 tahun saya menunggu. Sebelumnya saya hanya berstatus guru honorer,” kata wanita yang memiliki dua anak tersebut.
Dia menceritakan, mulai menjadi guru berstatus honorer pada tahun 2006. Dia mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Desa Tegalpingen Kecamatan Pengadegan. Di sela tugasnya mengajar, ternyata Santi, nama panggilannya, juga bekerja sebagai tukang ojek online.
“Saya memanfaatkan waktu luang di luar jam mengajar dengan menjadi tukang ojek online. Kendaraan yang saya gunakan adalah sepeda motor Honda Beat yang dibeli tahun 2014,” jelasnya.
Mengenai pilihan untuk bekerja sebagai tukang ojek, Santi mengatakan karena tuntutan kebutuhan rumah tangga. Dia menceritakan, gaji yang dia peroleh dari profesi guru honorer tidak mencukupi terutama untuk mendukung biaya pendidikan kedua anaknya.
“Suami saya seorang buruh harian. Sementara dua anak laki-laki saya, yang sulung sudah kuliah dan yang nomor dua duduk di SMK. Mereka butuh biaya yang lumayan,” ujarnya.
Oleh karena itu, agar biaya pendidikan kedua anaknya bisa tercukupi, Santi memutar otak untuk mencari tambahan penghasilan. Akhirnya terbersit ide untuk menjadi tukang ojek online. Pekerjaan itu mulai dilakoninya tahun 2018.
“Saat itu saya benar benar butuh biaya tambahan untuk pendidikan anak. Sementara dari gaji guru honorer jumlahnya sangat minim, hanya sekitar Rp750.000 setiap bulan,” tuturnya.
Ketika ide nyambi jadi tukang ojek tersebut disampaikan, suami dan kedua anaknya menyetujui. Sehingga Santi mantap menjalankannya. Namun dia tetap mengambil waktu di luar jam mengajar di sekolah.
“Saya ngojek setelah pulang dari sekolah setelah pukul 14.00 sampai malam. Kalau hari libur saya bisa ngojek gasik mulai pukul 07.00,” terangnya.
Wilayahnya membawa penumpang dan pesanan makanan tidak hanya di Purbalingga, namun juga sampai kabupaten tetangga. Dari hasil ngojek tersebut dia mengaku bisa menutup biaya kebutuhan rumah tangga dan pendidikan kedua anaknya. Santi juga mengaku sejak beberapa tahun terakhir dirinya sudah pesimis bisa diangkat menjadi guru berstatus ASN.
“Namun doa saya terkabul. Saya lolos tes menjadi guru PPPK dan mendapatkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan. Alhamdulillah,” ungkapnya berkaca-kaca.
Saat ditanya apakah setelah menjadi guru berstatus ASN dirinya masih akan menjadi tukang ojek, Santi mengatakan dia akan fokus pada pekerjaannya sebagai guru. Menurutnya setelah berstatus ASN dirnya akan mendapatkan gaji yang layak.
“Makanya saya akan memprioritaskan menjadi guru bagi siswa saya,” kata wanita lulusan perguruan tinggi negeri di Purwokerto tersebut.
Dia juga merasa bersyukur, setelah dipindah mengajar ke SDN Langgar Kecamatan Kejobong, di SK Pengangkatan sebagai guru PPPK dia kembali ditempatkan di SDN 2 Tegalpingen. Ketika disinggung pengalaman apa yang didapatkan ketika menjadi tukang ojek online, Santi hanya tersenyum.
“Yang jelas jadi banyak teman. Saya juga jadi hafal jalan di Purbalingga dan Purwokerto,” imbuhnya menutup pembicaraan.