SERAYUNEWS- Dalam kurun beberapa tahun terakhir, luasan sawah di Banjarnegara turun hingga 1,000 hektare lebih. Data tersebut, mengacu pada catatan BPS Banjarnegara.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Firman Sapta Ady mengatakan, berdasarkan data dinas pada tahun 2022 tercatat luasan sawah di Banjarnegara tersisa 12.749,31 hektare.
Kemudian di Banjarnegara terkategorikan beberapa jenis sawah, yakni sawah irigasi seluas 10.543,90 hektare. Kemudian sawah tadah hujan seluas 2.151,72 hektare, dan sawah rawa pasang surut seluas 53,70 hektare.
Menurutnya, luas sawah tersebut terbagi lagi menjadi tiga pola pertanaman (IP) 100, 200 dan IP 300.
“Pola tanam IP 100, berati 1 x tanam dalam setahun berikut seterusnya. Di Banjarnegara belum ada yang IP 400 atau 4 x tanam dalam setahun. Namun sedang kami uji cobakan di tahun ini,” katanya.
Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Emi Susilowati mengatakan, banjarnegara memiliki beberapa macam lahan pertanian.
Ada yang berupa sawah, ada juga yang bukan seperti tegalan atau kebun, ladang atau huma, perkebunan, hutan rakyat, padang rumput atau penggembalaan. Belum termasuk hutan negara, lahan tidak di usahakan dan lainnya yang luasannya tercatat 71.678,77 hektar.
“Ada juga kecamatan atau wilayah kita yang tidak mempunyai sawah sama sekali, yakni di wilayah Kecamatan Batur. Karena daerah ini berada di dataran tinggi,” katanya.
Dari laman BPS Banjarnegara, luasan sawah di Banjarnegara dari tahun ke tahun semakin berkurang.
Tahun 2011 tercatat 14.867 hektare sawah, kemudian tahun 2019 masih ada 14.054 hektar. Tetapi dari data terkini milik Dinas Pertanian, luasan di Banjarnegara kini tersisa 12.749,31 hektare.