SERAYUNEWS-Realisasi penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Banjarnegara ternyata belum maksimal. Pada semester pertama tahun 2025, jumlah serapan pupuk bersubsidi di Banjarnegara baru mencapai 5.800 ton atau baru 37 persen dari kuota tahun 2025 sebanyak 16.000 ton.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Firman Sapta Ady mengatakan, serapan pupuk bersubsidi di Banjarnegara sampai dengan 30 Juni 2025 rata-rata baru mencapai 37 persen. Secara terperinci, untuk jenis NPK sudah mencapai 47 persen, Urea 40 persen, dan pupuk organik 33 persen.
Dengan kondisi ini, maka dirinya memastikan kondisi pupuk bersubsidi di Banjarnegara saat masa tanam mendatang masih aman. Bahkan mungkin bisa berlebih. Sebab, sampai dengan pertengahan tahun ini rata-rata serapan baru mencapai 37 persen.
“Untuk masa tanam berikutnya, khususnya untuk tanaman padi dan jagung sesuai dengan target Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi pangan masih aman dan tidak bermasalah, karena masih ada 63 persen pupuk bersubsidi yang tersedia untuk petani Banjarnegara,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan Dintankanak Banjarnegara, Emi Susilowati, mengatakan, untuk pupuk organik memang serapannya masih rendah. Sebab, pupuk organik ini baru dialokasikan tahun ini dan hanya tersedia di wilayah Kecamatan Madukara.
“Rata-rata serapan Urea dan NPK sebenarnya sudah cukup bagus. Namun pupuk organik baru tahun ini tersedia, dan hanya untuk Madukara. Karena itu, serapannya masih rendah. Kami terus melakukan sosialisasi agar petani mulai beralih ke pupuk organik,” ujarnya.
Menurutnya, untuk alokasi pupuk bersubsidi di Banjarnegara tahun 2025 ini meliputi, Pupuk Urea 16.000 ton, Pupuk NPK 15.000 ton, dan Pupuk Organik 150 ton, sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai dengan Keputusan Kepala Dintankanak Banjarnegara Nomor 900/1712/distankanKP/Tahun 2024 adalah Rp2.250 per kilogram untuk Urea, Rp2.300 per kilogram untuk NPK, dan Rp800 per kilogram untuk pupuk organik.
Dengan kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara berharap petani dapat memanfaatkan alokasi pupuk subsidi secara maksimal. Hal ini seiring dengan program pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Di sisi lain, pemerintah mendorong petani agar mulai melirik penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Berikut alokasi pupuk subsidi per kecamatan dalam kilogram
1. SUSUKAN Urea 1.233.675 NPK 1.045.045
2. PURWAREJA KLAMPOK Urea 605.090 NPK 405.921
3. MANDIRAJA Urea 2.346.701 NPK 1.713.438
4. PURWANEGARA Urea 2.010.740 NPK 1.701.950
5. BAWANG Urea 2.381.458 NPK 1.983.563
6. BANJARNEGARA Urea 331.443 NPK 275.026
7. SIGALUH Urea 183.844 NPK 180.913
8. MADUKARA Urea 329.148 NPK 184.614 Organik 150.000
9. BANJARMANGU Urea 500.997 NPK 326.977
10. WANADADI Urea 715.581 NPK 501.138
11. RAKIT Urea 1.158.880 NPK 960.591
12. PUNGGELAN Urea 476.612 NPK 628.650
13. KARANGKOBAR Urea 240.248 NPK 419.729
14. PAGENTAN Urea 383.814 NPK 406.750
15. PEJAWARAN Urea 975.045 NPK 1.658.756
16. BATUR Urea 5.337 NPK 54.466
17. WANAYASA Urea 461.654 NPK 1.083.933
18. KALIBENING Urea 603.533 NPK 632.699
19. PANDANARUM Urea 405.449 NPK 214.648
20. PAGEDONGAN Urea 650.751 NPK 621.193