SERAYUNEWS– Kepala Kejari Banjarnegara, Semeru mengatakan, seberapapun uang dari negara harus ada pertanggungjawabannya. Terlebih dana negara yang peruntukkannya, untuk kegiatan pembangunan.
Hal itu dia sampaikan saat rapat evaluasi dan monitoring program JUT dan RJIT 2024, pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Rabu (24/7/2024).
“Kejaksaan dan Polres, akan selalu melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap semua kegiatan. Walaupun pendamping dan pengawasan sejak awal, namun jika ada perbuatan melawan hukum tentu akan ada tindakan tegas,” katanya.
Menurut Semeru, semua kegiatan pasti ada spek dan rencana anggaran, sesuai dengan kebutuhan dan fakta yang ada.
“Pelaksana kegiatan jangan melanggar aturan. Sebab kegiatan harus berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, konsultan pengawas, juga bisa melaporkan kepada APH jika ada masalah di lapangan,” katanya.
Kapolres Banjarnegara melalui Kanit III Tipikor, Iptu Imam Sanyoto mengatakan, sejalan dengan Kejaksaan, kepolisian tentu juga mendampingi dan melakukan pengawasan.
Terlebih pada semua kegiatan yang bersumber dari keuangan negara, sehingga dapat menjadi jaminan kepastian peruntukannya.
“Setiap kegiatan, ada hal-hal yang bisa menjadi potensi kategori potensi perbuatan melawan hukum. Tentu fungsi pengawasan dan pendampingan, bisa melakukan pencegahan sejak awal akan potensi tersebut,” katanya.
Menurut Kanit Tipikor, ada beberapa fakta di lapangan yang menjadi catatan. Di antaranya belum selesainya komunikasi, antara pemilik lahan akan menjadi jalur JUT atau RJIT dengan pelaksana kegiatan.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar pelaksana kegiatan tidak memindahtangankan atau jual beli kegiatan. Karena itu akan mempengaruhi anggaran.
Kepala Dinas Pertanian Banjarnegara, Firman Sapta Adi mengatakan, segala kegiatan pembangunan harus mendatangkan manfaat bagi masyarakat secara utuh.
Menurut Firman, berdasarkan laporan dari konsultan pengawas lapangan, rata-rata kegiatan sudah 80-100 persen selesai.
Tahun ini, terdapat kegiatan 26 titik JUT dan 6 titik RJIT yang tersebar di beberapa wilayah Banjarnegara.
Harapannya JUT dan RJIT yang terbangun, akan makin menguatkan potensi pertanian sehingga pertanian Banjarnegara makin maju.