SERAYUNEWS – Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana setiap barang seperti pakaian, sepatu, atau tas memiliki kualitas yang memuaskan?
Di balik semua itu ada konsep yang disebut pengawasan kualitas atau dalam bahasa Inggrisnya, quality control (QC). Penasaran dengan konsep ini? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Menurut buku Pengendalian Kualitas oleh Djoko Adi Walujo, Titiek Koesdjati, dan Yitno Utomo (2020:8), pengawasan kualitas adalah kegiatan pemeriksaan dan analisis yang dilakukan terhadap bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang jadi.
Tujuannya adalah memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan berdasarkan spesifikasi yang ada.
Dengan kata lain, pengawasan kualitas bertugas untuk menjaga agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Pengawasan kualitas bisa diibaratkan sebagai penjaga gawang yang melindungi produk agar kualitasnya tetap terjaga.
Bayangkan jika tidak ada QC, bisa-bisa kamu memesan baju dengan jahitan yang sembarangan atau ukuran yang tidak sesuai deskripsi produk. Tentu saja hal ini sangat tidak menyenangkan!
Mari kita lihat beberapa contoh konkret bagaimana pengawasan kualitas diterapkan dalam praktik sehari-hari:
Pemeriksaan ini dilakukan terhadap bahan baku, bahan setengah jadi, dan barang jadi. Pada tahap ini, produk diperiksa untuk menentukan mana yang memenuhi syarat dan mana yang tidak memenuhi syarat.
Teknik statistik dalam pengawasan kualitas digunakan untuk mengurangi biaya inspeksi dan menciptakan pengawasan kualitas yang lebih efektif. Statistical Quality Control adalah penggunaan model statistik untuk mengumpulkan dan menganalisis data guna menentukan dan mengawasi hasil produksi.
Pengawasan kualitas juga melibatkan penggunaan alat ukur. Tanpa dukungan alat yang memadai, pengawasan kualitas menjadi kurang efektif dan efisien.
Pengawasan kualitas dapat diibaratkan sebagai jaminan bahwa produk yang dihasilkan telah melalui proses “penyaringan” agar sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Pengawasan kualitas memiliki manfaat penting seperti menjaga kepuasan pelanggan, mengurangi kerugian, dan membantu perusahaan mengetahui apa yang perlu diperbaiki dalam proses produksi, sehingga menghemat waktu dan biaya di masa depan.
Pengawasan kualitas berfungsi seperti superhero yang menjaga produk tetap prima.
Dengan adanya QC, perusahaan bisa memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga pelanggan puas, kerugian bisa diminimalisir, dan reputasi perusahaan tetap terjaga.
Jadi, ketika kamu mendapatkan produk yang bagus dan memuaskan, ingatlah bahwa itu bukan hanya karena desain atau bahannya, tetapi juga karena adanya proses pengawasan kualitas yang ketat di baliknya.***