SERAYUNEWS – Masa kepemimpinan KH Drs. Taefur Arofat, M.Pd sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas segera berakhir.
Sebelum mengakhiri masa khidmatnya, beliau menyampaikan sejumlah pesan penting sebagai refleksi sekaligus bekal bagi pengurus berikutnya.
Saat ini, panitia pelaksana Musyawarah Daerah (Musda) IV MUI Banyumas telah terbentuk dan tengah mempersiapkan proses regenerasi kepengurusan.
KH Taefur Arofat mengingatkan kembali peran sentral MUI sebagai rumah besar bagi umat Islam. Tempat bermusyawarah para cendekiawan muslim untuk menyelesaikan persoalan umat dan menjaga kerukunan dalam kehidupan sosial yang majemuk.
“MUI adalah forum konsolidasi, penguat peran keagamaan dan kemasyarakatan. Ia juga menjadi jembatan silaturahmi antar komponen umat dalam meningkatkan partisipasi keumatan,” ujar KH Taefur, Rabu (2/7/2025).
Ia berharap panitia Musda bisa menjalankan amanah dengan penuh keikhlasan, agar proses suksesi berjalan lancar. Sehingga menghasilkan pemimpin baru yang mampu melanjutkan peran strategis MUI.
Sementara itu, Ketua Panitia Musda IV, Dr. H. M. Wahyu Fauzi Aziz, SH, M.Si, menyampaikan bahwa Musda akan digelar pada 26 Juli 2025. Acara ini mengusung tema:
“Memperkuat Sinergi Ulama dan Umara untuk Pembangunan Banyumas yang Berkelanjutan.”
Agenda utama Musda meliputi laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2020–2025, pemilihan kepengurusan baru periode 2025–2030. Kemudian lanjut penyusunan program kerja dan rekomendasi untuk MUI Banyumas lima tahun ke depan.
Rapat persiapan Musda telah digelar, dihadiri Ketua MUI KH Taefur Arofat beserta jajaran pengurus, perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Banyumas.
Kemudian juga unsur Pemkab Banyumas, serta para panitia Musda. Suasana rapat berlangsung hangat, penuh semangat dan antusiasme dari seluruh peserta.
Masing-masing bidang menyampaikan usulan untuk menyempurnakan agenda Musda, sebagai bentuk keseriusan dalam menyiapkan masa depan MUI Banyumas. Sehingga lebih kuat dan relevan dengan kebutuhan zaman.