SERAYUNEWS – Berbagai pagelaran seni budaya, di sajikan dalam Festival Budaya Tionghoa di Gedung SMA Sekolah 3 Bahasa Puhua Purwokerto. Festival yang mengusung tema “Melalui Budaya, Membangun Persahabatan” ini, menyuguhkan berbagai pentas seni kolaborasi budaya lokal Indonesia dengan Tionghoa.
Sekertaris Yayasan Putra Harapan, Kartika Widjaya menjelaskan, event tersebut sebagai event yang sangat visioner karena telah di rintis sejak tahun 2016 oleh Puhua bersama Government di Tiongkok.
“Mereka mengamati keseriusan dari Puhua School seperti apa. Setiap tahunnya ada evaluasi, sehingga akhirnya Tahun 2023 ini mereka mengirimkan 12 guru dan 2 staf Government untuk memberikan pengajaran seni budaya dan olahraga di Puhua,” kata dia, Rabu (9/8/2023).
12 guru tersebut, mengajar dan akhirnya bisa menggelar event Festival Budaya Tionghoa ini.
“Mereka ini hasil seleksi dari 200 guru di Provinsi Ningxia. Ini masih sampai tanggal 13 (Agustus, red). Anak-anak kita lihat begitu cepat belajar baik dalam kerajinan, tarian, Wushu, ada wayang kulit kita kolaborasi dengan China,” ujarnya.
Festival tersebut lanjut Kartika, bertujuan untuk membangun persahabatan yang global.
“Ternyata globalisasi itu indah sekali, dan itu terbangun melalui persahabatan. Ini sangat indah,” katanya.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono yang juga turut hadir dalam festival mengungkapkan, Ia sangat senang berada di sekolah 3 bahasa Puhua.
“Saya senang, di sini kita merasakan idahnya Indonesia. Sekolahnya tidak eklusif, terbuka, semua keberagaman ada di sini, ” kata dia.
Menurut Sadewo, budaya itu seharusnya tidak ada sekat ruang dan waktu. Budaya juga bisa mempersatukan masyarakat, dari berbagai belahan dunia.
“Negara Indonesia beda tipis dengan Republik Rakyat Tiongkok. Indonesia terdiri, suku, budaya dan bahasa. Sehingga tak heran Indonesia mempunyai Hubungan erat dengan Tiongkok,” ujarnya.
Dari pantauan serayunews.com, berbagai pameran budaya di tampilkan dalam festival tersebut. Mulai Barongsai, seni melukis dengan pasir, seni gunting kertas tradisional tingkat tinggi, kaligrafi, serta pertunjukan wayang yang dalangnya asli Banyumas.