Purbalingga, serayunews.com
“Kompetisi lato-lato digelar, karena kami melihat permainan ini kembali menjadi tren belakangan ini. Tidak hanya anak-anak, bahkan remaja dan orang tua juga ikut keranjingan memainkan permainan ini,” kata Plt Direktur Owabong Eko Susilo didampingi panitia kegiatan Abu Suratin, kepada serayunews.com.
Disampaikan peserta terbuka bagi umum dengan usia maksimal 16 tahun. Dalam kompetisi tersebut panitia menyediakan lokasi di kawasan tribun kolam olimpik untuk memberikan kesempatan kepada peserta memainkan lato-lato di babak penyisihan selama 13 menit.
“Sebanyak 50 peserta yang mampu memenuhi ketentuan tersebut lolos ke babak semifinal,” terangnya.
Selanjutnya babak semifinal dilaksanakan di depan kolam olimpik. Sebanyak 10 peserta yang mampu bermain selama 13 menit dinyatakan lolos ke babak final. Di babak final, Raihan peserta dari Bumijawa Kabupaten Brebes mampu menjadi juara pertama.
“Dia mampu memainkan lato-lato selama 13 menit 20.95 detik,” paparnya.
Di urutan kedua Nugi warga Belik Pemalang dan urutan ketiga Raihan, warga Kabupaten Pekalongan. Juara pertama mendapatkan hadiah uang tunai Rp1.500.000 beserta piagam. Sedangkan juara kedua dan ketiga mendapatkan hadiah uang tunai masing-masing Rp1.000.000 dan Rp500.000.
“Kompetisi ini ternyata banyak diminati. Kita berencana akan kembali menggelar even serupa dengan jumlah peserta yang lebih besar,” katanya lagi.
Raihan, juara dalam kompetisi lato-lato di Owabong mengatakan dirinya senang bisa memenangkan kontestasi tersebut. Menurutnya dia sudah beberapa kali mengikuti perlombaan lato-lato, namun baru kali ini kompetisi digelar di kawasan wisata air.