Purwokerto, serayunews.com
Pedagang Pasar Cermai Purwokerto, Ani (46) mengaku, dia sempat mendapatkan stok minyak goreng curah beberapa hari lalu. Namun, jumlahnya sangat terbatas hanya beberapa jerigen saja.
“Kalau sedang ada pagi hari baru datang, paling satu sampai dua jerigen saja dan langsung habis,” kata dia, Senin (28/3/2022).
Ani menambahkan, untuk harga minyak goreng curah di tempatnya biasa dijual dari harga Rp 18.500 – Rp 19.000 per liternya. Harganya hanya selisih beberapa ribu rupiah saja dari minyak goreng kemasan yang dibandrol dengan harga Rp 23.000 hingga Rp 25.000 per liternya.
“Nggak tau kenapa, tapi emang pengirimannya lagi sedikit banget beberapa hari ini, sangat jarang juga,” ujarnya.
Sub Koordinator Seksi Informasi, dan Promosi Dagang, Dinperindag Kabupaten Banyumas, Didik Haridik menduga, kelangkaan minyak goreng curah tersebut tak lepas dari HET yang ditentukan oleh pemerintah yakni Rp 14 ribu per liternya. “Seperti kejadian kemarin (minyak goreng kemasan, red), waktu ada HET minyak goreng kemasan stoknya menghilang, jadi sama sekarang curah menghilang,” kata dia.
Ketika disinggung terkait adanya penimbunan oleh pihak produsen minyak goreng, Didik mengaku, tidak dapat memastikannya. Karena di Kabupaten Banyumas sendiri, tidak ada produsen minyak goreng. “Kami tidak tahu pastinya kenapa, karena di Banyumas tidak ada produsennya. Nadi kami tidak bisa berkomunikasi langsugn dengan mereka, sehingga memantau perkembangan dari kementerian,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi kelangkaan minyak goreng curah yang semakin lama, kata Didik, pemkab berencana mengadakan operasi pasar minyak goreng curah.
“Tentunya kami harus koordinasi terlebih dahulu, bisa ke antar provinsi maupun kementerian. Intinya kami ada rencana ke situ (operasi pasar, red),” katanya.