SERAYUNEWS – Sebuah aksi miris berupa vandalisme terjadi di Jalan Bung Karno, beberapa hari yang lalu. Sontak, hal tersebut menuai sorotan di tengah masyarakat.
Termasuk, TikTokers dengan nama akun @jany_lee07 pada Rabu (21/2/2024) lalu. Dalam unggahan yang di bagikannya, nampak jalan dan tiang penyangga terdapat sebuah coretan tulisan.
“Tolong yang pada main ke DA (Dalan Anyar/Jalan Bung Karno) menara teratai jangan coret coret sembarangan gini, ini fasilitas umum kasian yang ngelola disini,” tulis Anjani dalam keterangan video, di kutip serayunews.com, Sabtu (24/2/2024).
Lebih lanjut, TikTokers yang sehari-hari menjajakan usahanya di kawasan tersebut menyayangkan perbuatan tidak terpuji itu. Ia memberikan saran, kata-kata yang oknum tuangkan ke jalanan, seharusnya bisa di lampiaskan pada buku ataupun media sosial.
“Emang ngga punya buku buat nyoret nyoret daripada disini kan mending di buku
tulisannya bagus. Kata-katanya juga sangat bagus, kenapa Anda tidak ada status di story instagram atau di wa saja kenapa harus di sini gitu loh,” ujarnya sembari menunjukkan beberapa aksi coret-coret.
Meskipun wanita yang terkenal dengan gaya bicara yang cepatnya ini, menyadari sang pelaku dalam keadaan terpuruk, namun dia kembali mengingatkan untuk tidak melakukan kegiatan semacam itu
“Aku tahu mungkin dia lagi down parah hati, lagi di titik rendahnya tapi tolong buat semuanya jangan pada kaya gini ya. Ini nggak baik dan ngga boleh tolong nanti di domaih (kena marah) guys yaallah,” pungkasnya.
Sementara itu, aksi vandalisme tersebut berlangsung kurang dari 2 tahun sejak pembukaan Jalan Bung Karno bagi umum, yakni 27 April 2022. Atau dari 6 Juli 2022, semenjak peresmian kawasan Bung Karno oleh Puan Maharani selaku Ketua DPR RI.
Sedangkan, kejadian serupa yang merusak fasilitas umum bukan peristiwa pertama. Sebelumnya, ada vandalisme ‘HBD Vita’ di Trotoar Alun-alun Purwokerto yang viral pada November 2021.
Selain itu, pada akhir April 2022 juga terjadi aksi coret-coret di Underpass Jenderal Soedirman. Padahal kala itu, belum ada serah terima dari Kementerian PUPR kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas, namun sudah di warna aksi vandalisme.***