Maos, serayunews.com
Kapolsek Maos AKP Iwan Efendi mengatakan, jenazah sudah diambil keluarga korban pada Jumat (09/07) dini hari setelah mendapat informasi berantai yang beredar melalui grup WA maupun media sosial, terkait penemuan mayat di area persawahan dengan ciri-ciri yang sama ketika korban pergi dari rumah.
“Setelah disebar ke Bhabinkamtibmas, ke grup-grup, dari grup paguyuban warga sampai ke keluarga korban kemudian sms ke Polsek, mau dicek dan ternyata benar ciri-cirinya pakai kaos orange,” ujar Kapolsek Maos AKP Iwan Efendi saat dikonfirmasi, Jumat (09/07/2021).
Kapolsek menambahkan, korban berasal dari Desa Kalisube Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas. Menurut keterangan keluarga korban, bahwa korban sudah dilaporkan ke Polsek Banyumas sejak hilang tanggal 29 Juni 2021 lalu.
Setelah keluarga menghubungi Polsek Maos dan membeberkan ciri-ciri korban, kemudian keluarga membawa pulang korban sekitar pukul 03.00 WIB menggunakan ambulance sebelum sempat di kuburkan di desa setempat.
“Kita sudah mempersiapkan pemakaman, cuma ada sms masuk ke kita, sehingga tidak jadi dimakamkan di situ (Desa Glempang) dibawa langsung keluarga ke Banyumas,” katanya.
Adapun identitas korban bernama Sarun (70) agama Islam pekerjaan buruh dengan alamat Desa Kalisube RT 02 RW 02 Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.
Sebelumnya, sosok mayat membusuk pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Sosro Wardio (66) saat mengontrol sawah di Jalan Tinggar Jengkol RT 05 RW 06 Desa Glempang Kecamatan Maos pada Kamis (08/07) sekitar pukul 17.30 WIB. Kemudian melapor ke Kepala Dusun dan dilaporkan ke Polsek Maos.
“Mayat sudah mulai membusuk dan sulit dikenali namun badannya masih utuh, kemudian kita datangkan Inafis dan Puskemas, proses evakuasi juga bantu relawan Bagana,” ujar Kapolsek.
Hasil identifikasi dan visum menunjukkan tidak ada tanda penganiayaan atau kekerasan pada korban, diduga korban sudah meninggal selama enam hari akibat antara serangan jantung atau ayan.
“Karena udah sepuh, kalau dilihat di TKP dia kaya penderita epilepsi atau jantung, karena dia langsung jatuh dan tidak ada tanda kekerasan, kemungkinan dia kepanasan trus melepas baju terus jatuh, karena posisi tangan kaya kejang menggenggam,” ujarnya.
Berdasarkan hasil identifikasi petugas saat pertama ditemukan yakni jenis kelamin laki-laki, umur sekitar 63 tahun, rambut pendek lurus, badan sedang (tidak gemuk), tinggi badan sekitar 160 cm, memakai celana pendek warna gelap, tidak memakai baju, terdapat kaos orange bertuliskan SMPN 2 Banyumas di sebelah mayat, terdapat topi warna cokelat, berkumis putih, jenggot putih dan dua gigi depan ompong.