SERAYUNEWS – Ada banyak mitos yang meliputi gunung di Indonesia, salah satunya mitos di Gunung Selok Cilacap.
Gunung Selok di Cilacap, Jawa Tengah erat kaitannya dengan mitos tentang bunga wijayakusuma. Simak selengkapnya di sini.
Gunung Selok banyak menjadi destinasi para pendaki. Ada banyak mitos tentang Gunung Selok ini, salah satunya mitos tentang bunga wijayakusuma.
Di masa lalu, bunga wijayakusuma melambangkan kemakmuran kerajaan. Hal ini karena dulu bunga wijayakusuma termasuk bunga yang langka.
Adapun menurut mitosnya, bunga wijayakusuma ini disebut sebagai bunga pembawa keberuntungan. Pemiliknya akan mendapatkan keberuntungan dalam hal kekayaan hingga jodoh.
Di Gunung Selok ini terdapat petilasan para penjaga bunga wijayakusuma. Selain melambangkan kemakmuran, bunga wijayakusuma juga disebut sebagai simbol wahyu keprabon.
Bunga wijayakusuma yang ada di Gunung Selok ini menurut kisahnya merupakan hadiah yang didapat Raja Ragola karena telah mengalahkan pemimpin suatu padepokan, Ki Janur.
Raja Ragola berhasil memenggal kepala Ki Janur. Dari kepala itulah keluar cahaya terang dan menyorot ke laut.
Dari laut yang disorot tersebut muncullah seekor naga raksasa. Rupanya naga raksasa tersebut adalah jelmaan dari seorang putri bernama Dewi Rara Ayu.
Dewi Rara Ayu dikutuk menjadi seekor naga. Dengan kalahnya Ki Janur, Dewi Rara Ayu bisa kembali ke raga manusianya.
Sebagai rasa terima kasihnya kepada Raja Ragola, Dewi Rara Ayu mengajaknya memetik bunga ajaib yang bisa membuat pemilikinya menjadi raja. Bunga inilah yang dinamakan bunga wijayakusuma.
Namun bunga wijayakusuma hilang karena setelah dipetik oleh Raja Ragola, datanglah ombak laut hingga bunga tersebut jatuh ke laut.
Kini, bunga wijayakusuma banyak tersebar di wilayah Indonesia meskipun bunga ini sebenarnya berasal dari Meksiko.
***