Purwokerto, Serayunews.com
Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie mengatakan, penyekatan yang diberlakukan pada beberapa ruas jalan di Kota Purwokerto mulai terlihat efektif untuk mengurangi mobilitas warga. Sebab, ada kecenderungan warga enggan bepergian karena banyak jalan-jalan yang ditutup.
“Jalanan di Kota Purwokerto sekarang relatif lebih lengang, mobilitas kendaraan menurun hingga 40 persen,” katanya, Jumat (16/5).
Lebih lanjut Agus menjelaskan, ada dua macam penyekatan yang diterapkan, yaitu penyekatan pada empat pintu masuk wilayah Banyumas dan penyekatan di Kota Purwokerto. Dari dua penyekatan tersebut yang paling efektif adalah yang dalam kota, sebab arus lalu lintas di perbatasan relatif sudah tidak ramai dan jarang ada kendaraan dari luar Banyumas.
“Arus kendaraan di perbatasan, kendaraan dari luar yang hendak masuk ke wilayah Banyumas relatif sepi, karena di berbagai daerah juga sudah diberlakukan penyekatan,” tuturnya.
Empat titik penyekatan di pintu masuk Kabupaten Banyumas, yaitu di Kecamatan Wangon, Ajibarang, Tambak dan Kecamatan Sokaraja. Kendaraan dari luar Banyumas yang pengendaranya tidak membawa surat keterangan sudah rapid tes dan sudah vaksin, akan diminta putar balik. Tetapi jumlahnya sangat sedikit.
Agus menjelaskan, mobilitas masyarakat dalam Kota Purwokerto lebih bisa ditekan, karena sebagian hanya merupakan aktivitas yang tidak terlalu mendesak. Selain kepentingan bekerja, mobilitas lainnya lebih banyak masyarakat yang berbelanja ataupun sekadar jalan-jalan untuk membuang kejenuhan saja.
Dengan diberlakukannya penyekatan pada banyak titik, maka aktivitas masyarakat yang tidak terlalu mendesak tersebut, pada akhirnya menurun.
“Dari pantauan CCTV, kendaraan yang biasanya ada ratusan melintas dalam hitungan menit, sekarang tinggal puluhan saja,” kata Agus.