Purwokerto, serayunews.com
Moeldoko mengatakan, harga BBM sangat dinamis dan sejauh ini masyarakat sudah memahaminya. Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka pemerintah akan mengeluarkan subsidi besar sampai dengan Rp502 triliun, begitupun jika tidak terjadi kenaikan harga BBM, pemerintah tetap harus mengeluarkan subsidi hingga Rp198 triliun.
“Masyarakat kita sudah memahami, karena harga BBM memang sangat dinamis, sehingga pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah selanjutnya, serta menyiapkan alternatif,” jelasnya usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jumat (2/9/2022).
Selain faktor kenaikan harga minyak dunia, Moeldoko menyebut pertimbangan kenaikan BBM lainnya yaitu inflasi serta ketersediaan minyak dunia. Sehingga pemerintah harus memiirkan beberapa scenario, mulai dari adanya pembatasan dan sebagainya.
Sementara itu, saat memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa baru UMP, Moeldoko memaparkan tentang penyebab kenaikan harga pangan. Menurutnya ada tiga hal yang mempengaruhi harga pangan yaitu musim atau cuaca, kenaikan harga energy dunia dan munculnya kepentingan domestic. Sejak tahun 2018, ia menyebut kondisi pangan Indonesia sudah bagus dan tidak melakukan impor hingga 4 tahun. Namun, saat nanti terjadi elnino, suhu meningkat dan terjadi kekeringan, maka akan banyak menyebabkan gagal panen.
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Moeldoko karena sudah hadir dan memberikan motivasi kepada mahasiswa baru UMP. Jebul berharap kedatangan kepala staf kepresidenan akan menjadi pintu Presiden Jokowi juga bisa hadir di UMP.
Rektor juga memaparka berbagai upaya serta prestasi yang sudah diukir UMP, baik di tingkat nasional ataupun dunia. Bahkan, ia juga baru saja didaulat untuk memberikan kuliah umum di Brunei.
“UMP memiliki 49 prodi dan 400 dosen serta 400 staf yang semuanya sudah terpapar internasionalisasi, UMP sedang menuju Word Class University dan terus berupaya untuk melahikan inovasi melalui kolaborasi nasional maupun internasional,” ucapnya.
Mengakhiri kunjungannya, Moeldoko menyempatkan untuk melihat dari dekat kebun kelapa kopra UMP dengan bersepeda.