SERAYUNEWS– Semangat peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia menjadi momentum bagi PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala untuk memperkuat peran sosialnya. Melalui program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), PLN UBP Adipala menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Cilacap, serta Taman Penitipan Anak (TPA) An-Ni’mah Kesugihan.
Kerja sama ini ditandatangani di Gedung Aula PLTU Adipala, Cilacap, Kamis (14/8/2025). Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala, I Wayan Arimbawa, menjelaskan bahwa Tamasya adalah program pendampingan nasional untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tempat penitipan anak.
“Hari ini alhamdulillah PT PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala bersama TPA An-Ni’mah dan Dinas Kesehatan menandatangani MoU untuk program Tamasya. Kami sudah menetapkan visi dan slogan, orang tua tenang bekerja, anak ceria,” ujarnya.
Menurut Wayan, program ini juga selaras dengan gerakan nasional seperti orang tua asuh cegah stunting, gerakan ayah teladan, dan berbagai inisiatif pemberdayaan anak. Tujuannya, agar peran TPA tidak sekadar menjadi tempat penitipan, tetapi juga pusat pengasuhan berkualitas.
“Kami menyadari tuntutan dunia kerja saat ini kerap mengurangi intensitas pola asuh di rumah. Dengan program ini, orang tua dapat bekerja tenang, sementara anak tetap ceria dan mendapatkan pola asuh yang baik untuk tumbuh kembang kepribadian,” tambahnya.
Wayan menegaskan, PLN Indonesia Power mendukung penuh program ini melalui penyediaan fasilitas fisik dan nonfisik, sehingga layanan pengasuhan di TPA memenuhi standar. “Anak-anak tidak hanya aman, tetapi juga tumbuh dengan kasih sayang dan bimbingan karakter. Tahap awal difokuskan di area ring 1, namun targetnya program ini berkembang secara kualitas dan kuantitas,” katanya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan PPKB Cilacap, Ferry Adhi Dharma, memberikan apresiasi atas inisiatif yang dijalankan PLN IP Adipala. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor seperti ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap anak tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga, tetapi juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha.
Ia menegaskan bahwa program Tamasya memiliki landasan kuat karena merupakan bagian dari strategi nasional yang digagas oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) / BKKBN.
“Program Tamasya diluncurkan oleh BKKBN untuk memberikan layanan pengasuhan anak yang terintegrasi. Ini penting agar orang tua tetap produktif dan anak mendapat pemantauan tumbuh kembang yang optimal,” jelasnya.
Pengasuh TPA An-Ni’mah, Waqi’atul Qudroh, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan yang diberikan melalui program Tamasya. Ia menilai kerja sama ini bukan hanya sekadar bantuan fasilitas, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap kebahagiaan dan tumbuh kembang anak-anak usia dini. Menurutnya, kebutuhan sarana dan prasarana menjadi hal penting untuk menunjang keberhasilan program.
“Untuk program Tamasya ini, sasarannya adalah anak usia dini, jadi lebih kepada alat peraga edukatif (APE), baik yang outdoor maupun indoor. Kami sangat membutuhkan hal tersebut supaya apa yang direalisasikan dalam KBM atau kegiatan belajar mengajar, bisa dikemas sambil bermain. Karena dunia anak harus selalu bahagia dan ceria,” tuturnya.
TPA sendiri berperan penting sebagai layanan pendidikan anak usia dini yang menyediakan pengasuhan sekaligus pembelajaran bagi anak-anak dari usia lahir hingga 6 tahun. Melalui program ini, diharapkan anak-anak Cilacap dapat tumbuh sehat, ceria, dan penuh cinta kasih, sekaligus siap menghadapi masa depan yang gemilang.