
SERAYUNEWS- Masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 kembali menjadi momentum penting bagi sektor pariwisata nasional.
Kementerian Pariwisata mencatat, destinasi wisata di Pulau Jawa masih mendominasi pilihan wisatawan, terutama wisatawan keluarga yang mencari kemudahan, kenyamanan, dan kelengkapan fasilitas.
Pulau Jawa dinilai menawarkan kombinasi ideal antara akses transportasi yang mudah, pilihan destinasi yang beragam, serta infrastruktur pendukung yang sudah matang.
Faktor-faktor tersebut menjadikan Jawa tetap unggul dibandingkan wilayah lain saat musim liburan panjang. Melansir berbagai sumber, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya:
Berdasarkan data pencarian informasi wisata sepanjang November hingga Desember 2025, sejumlah kota di Pulau Jawa mencatat peningkatan minat yang signifikan.
Kota seperti Bogor, Bandung, Yogyakarta, Malang, hingga Tegal muncul sebagai tujuan utama wisatawan untuk menghabiskan liburan akhir tahun.
Kota-kota tersebut dikenal memiliki daya tarik wisata keluarga yang kuat, mulai dari wisata alam, kuliner, taman rekreasi, hingga destinasi edukatif yang ramah anak.
Selain itu, jarak tempuh yang relatif dekat dari pusat-pusat populasi menjadi keunggulan tersendiri.
Kementerian Pariwisata menilai kemudahan akses menjadi salah satu faktor utama tingginya minat wisatawan ke Pulau Jawa.
Ketersediaan jalan tol, jalur kereta api, bandara, hingga transportasi publik yang terintegrasi membuat perjalanan wisata lebih efisien dan nyaman.
Di sisi lain, fasilitas pendukung seperti akomodasi keluarga, pusat kuliner, layanan kesehatan, hingga area wisata ramah anak turut memperkuat posisi Pulau Jawa sebagai destinasi favorit libur Nataru.
Meski Pulau Jawa mendominasi, sejumlah destinasi di luar Jawa tetap menjadi incaran wisatawan.
Data Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menunjukkan Bali, Lombok, Labuan Bajo, Yogyakarta, Bandung Raya, dan Malang Raya masih masuk dalam daftar tujuan favorit liburan Natal dan Tahun Baru.
Destinasi tersebut menawarkan pengalaman wisata yang berbeda, mulai dari wisata bahari, budaya, hingga keindahan alam kelas dunia.
Kehadiran destinasi unggulan di luar Jawa memberikan pilihan alternatif bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana liburan yang lebih eksklusif.
Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa wisata keluarga tetap menjadi segmen utama selama periode libur Nataru. Wisatawan cenderung memilih destinasi yang mampu mengakomodasi seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak dan lansia.
Indonesia dinilai memiliki kekayaan destinasi yang cocok untuk kebutuhan tersebut, mulai dari wisata kuliner, wisata budaya, wisata buatan, hingga wisata alam yang edukatif dan aman bagi keluarga.
Banyak kota wisata di Indonesia kini menawarkan konsep pengalaman wisata terpadu. Wisatawan tidak hanya menikmati hiburan, tetapi juga memperoleh nilai edukasi melalui museum, desa wisata, taman sains, hingga wisata berbasis budaya lokal.
Konsep ini dinilai mampu meningkatkan kualitas liburan keluarga sekaligus memperkenalkan anak-anak pada kekayaan budaya dan alam Indonesia sejak dini.
Sebagai panduan bagi wisatawan, Kementerian Pariwisata merekomendasikan sejumlah destinasi yang dinilai aman, edukatif, dan menyenangkan bagi keluarga. Beberapa di antaranya adalah Jakarta, Bandung, Bali, Yogyakarta, Malang, Labuan Bajo, dan Danau Toba.
Destinasi-destinasi tersebut menawarkan ragam aktivitas, mulai dari wisata edukasi, alam, hingga hiburan modern, yang dapat disesuaikan dengan minat setiap anggota keluarga.
Agar liburan berjalan lancar, Kementerian Pariwisata membagikan sejumlah tips penting bagi wisatawan keluarga. Salah satunya adalah memilih destinasi yang benar-benar ramah keluarga dan memiliki fasilitas pendukung yang memadai.
Selain itu, wisatawan disarankan menyusun rencana perjalanan yang fleksibel untuk mengantisipasi perubahan kondisi di lapangan. Membawa perlengkapan penting anak, seperti obat-obatan pribadi dan kebutuhan harian, juga menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.
Aspek keamanan dan kenyamanan tetap menjadi prioritas utama selama berwisata. Wisatawan diimbau untuk selalu mematuhi aturan di lokasi wisata dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Pemanfaatan fasilitas digital, seperti aplikasi perjalanan, peta daring, dan layanan pemesanan tiket, juga dinilai mampu membantu wisatawan merencanakan perjalanan dengan lebih efisien dan minim kendala.
Melihat tren yang ada, Pulau Jawa diperkirakan masih akan menjadi pusat pergerakan wisatawan selama libur Nataru. Kombinasi antara akses mudah, fasilitas lengkap, dan ragam destinasi menjadikan wilayah ini sulit tergeser sebagai favorit wisata keluarga.
Namun, pemerintah terus mendorong pemerataan pariwisata agar destinasi di luar Jawa juga semakin berkembang dan mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.