Purwokerto, serayunews.com
Ketua Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Al Irsyad, Hidayat mengatakan, sebelum muktamar tahun 2017 kegiatan sosial kemasyarakatan memang belum maksimal dilakukan. Seiring bertambahnya pembentukan Al Irsyad di beberapa daerah, maka kegiatan sosial kemasyarakatan mulai ditingatkan dan diperkuat dengan komitmen pada muktamar ini.
“Seperti saat ini, di tengah Muktamar ke-41 berlangsung, kami mengirimkan bantuan untuk para korban gempa Cianjur,” tuturnya, Kamis (24/11/2022).
Untuk kegiatan kemanusiaan di Cianjur ini, Al Irsyad mengirimkan personel dari beberapa cabang seperti Bandug, Ciledug, Purwokerto, serta Bogor. Selain itu dua buah mobil ambulance juga diturunkan untuk membantu mengangkut para korban gempa, 4 kendaraan operasional serta tenaga medis. Total ada 40 relawan yang dikerahkan untuk membantu menyalurkan bantuan.
“Kita juga membuat posko di lokasi bencana, intinya sejak 2017 kita sudah menasbihkan diri menjadi ormas yang akan selalu hadir di tengah masyarakat, saat mereka membutuhkan bantuan,” terangnya.
Terkait pendidikan, Hidayat menyampaikan, pihaknya juga menghadirkan alternatif pilihan untuk pendidikan keagamaan bagi kalangan yang secara ekonomi kurang mampu. Yaitu dengan mendidik para guru untuk meningkatkan kemampuan keagamaan. Para guru ini yang mengajar di TPQ serta Madrasah Diniyah (Madin). Hingga saat ini sudah ada 700 guru yang mengikuti pendidikan tersebut.
“Program ini sudah berjalan 8 tahun, sudah ada 700 guru yang mengikutinya dan masing-masing guru memiliki 10 anak didik. Dengan biaya yang murah, namun kita mampu melakukan intervensi peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak TPQ dan Madin,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Muhammad Halim Bakhabazy menyampaikan, muktamar merupakan agenda kegiatan tahunan yang membahas AD/ART, program serta pemilihan ketua umum. Dalam setiap muktamar, selalu ditekankan untuk memperluas peran Al Irsyad suaya lebih dirasakan masyarakat, serta komitmen untuk meningkatkan SDM menuju Indonesia emas.
Terkait mekanisme pemilihan ketua, Anggota Stering Commite, Said Saleh Baumar menjelaskan, sudah menjadi tradisi muktamar untuk melakukan pemilihan calon ketua dengan musyawarah mufakat dan baru dilakukan voting jika tidak ada kesepakatan.
“Dari pengalaman sebelumnya, kita selalu memilih ketua berdasarkan musyawarah mufakat. Untuk kriteria calon ketua yang pasti memiliki integritas tinggi dan dari kader Al Iryad,” tuturnya.