SERAYUNEWS – Toilet training sering kali menjadi tantangan yang cukup seru, namun bisa bikin pusing bagi orang tua. Pertanyaannya, kapan sih waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan anak ke toilet sendiri?
Kali ini, kita akan membahas bersama-sama usia yang paling tepat untuk memulai toilet training pada anak. Simak ya!
Jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda siap, berikut beberapa langkah awal yang bisa dilakukan:
Langkah pertama adalah mengenalkan anak dengan toilet atau potty. Kasih tahu kalau itu adalah tempat untuk buang air. Biarkan anak bermain-main dengan potty-nya agar dia nggak merasa asing atau takut.
Langkah berikutnya adalah membantu anak mengenali sensasi ingin pipis atau buang air besar.
Misalnya, ketika anak tiba-tiba diam atau tampak meringis, coba tanya, “Kamu mau pipis, ya?” Lama-lama, anak akan belajar menghubungkan sensasi tersebut dengan pergi ke toilet.
Buat jadwal rutin untuk membawa anak ke toilet, misalnya setiap dua jam sekali atau setelah makan dan minum. Dengan rutin diajak ke toilet, anak akan terbiasa dan lebih paham kapan saatnya buang air.
Setiap kali anak berhasil pipis atau buang air besar di potty, beri pujian. Tidak perlu berlebihan, cukup bilang, “Wah, hebat ya! Kamu sudah pipis di potty!” Anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk melakukannya lagi.
Wajar jika anak masih sering ngompol atau gagal saat belajar toilet training. Jangan memarahi anak, ya. Cukup katakan dengan tenang, “Nggak apa-apa, lain kali kita coba lagi, ya.”
Sebenarnya, nggak ada patokan pasti karena setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda.
Dikutip dari laman resmi Mayapada Hospital, umumnya anak-anak usia 18 bulan hingga 2,5 tahun sudah bisa mulai toilet training. Kok rentangnya panjang banget?
Ya, karena kesiapan toilet training itu bukan hanya soal usia. Ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan, seperti:
Ingat, toilet training itu bukan lomba. Ada anak yang cepat belajar, ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama, dan itu semua normal.
Yang terpenting adalah menikmati prosesnya dan tetap sabar. Dengan pendekatan yang santai dan konsisten, anak pasti bisa melewati fase ini dengan baik.
Jadi, sudah siap untuk mulai toilet training? Semangat, ya!***