SERAYUNEWS– Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kabupaten Cilacap, dinamika politik internal partai mulai hangat diperbincangkan. Sejumlah figur kader potensial mulai muncul ke permukaan, sementara pengurus daerah menegaskan pentingnya musyawarah mufakat agar proses berjalan kondusif.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Cilacap Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO), Ekanto Wahyuning Santoso, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu penjadwalan musda. Namun, DPD Golkar Cilacap tetap aktif memantau pelaksanaan musda di beberapa daerah lain di Jawa Tengah.
“Memang saat ini kita DPD Partai Golkar Kabupaten Cilacap sedang mengamati ya, sambil menunggu penjadwalan musda di Cilacap. Kita mengamati kegiatan-kegiatan musda di Jawa Tengah. Sudah ada beberapa kabupaten/kota yang melaksanakan musda dan kita ikuti, karena memang diundang,” ungkapnya.
Ekanto menekankan bahwa suasana musda di berbagai daerah sejauh ini berlangsung kondusif. Hal ini menjadi harapan besar agar juga terwujud di Cilacap. “Diharapkan ini akan bisa terjadi di Cilacap, sesuai harapan Dewan Pimpinan Pusat maupun DPD Provinsi Jawa Tengah, bahwa pelaksanaan musda di Kabupaten Cilacap harus aklamasi. Tentunya diawali dengan musyawarah mufakat, sehingga tidak akan meninggalkan PR politik di kemudian hari,” tegasnya.
Soal kandidat, beberapa nama mencuat. Selain Mitra Patriasmoro dan Sindy Syakir, ada pula Tietha Ernawati yang aktif di media sosial, serta Teti Rohatiningsih yang disebut-sebut dalam wacana publik.
“Figur-figur ini adalah figur yang baik menurut saya, dalam kinerjanya sehari-hari di kegiatan legislatif maupun politik. Terutama Mas Sindy Syakir dan Mas Mitra Patriasmoro, sudah mengabdi puluhan tahun di struktural partai sehingga tidak perlu belajar lagi bila dipercaya memimpin,” jelas Ekanto.
Namun demikian, ia juga menilai figur baru seperti Tietha masih membutuhkan waktu untuk lebih fokus meniti karier di Golkar. “Mbak Tietha dulu pernah menjadi anggota DPRD dari partai lain, sekarang sedang belajar menjadi anggota DPRD Partai Golkar di provinsi. Mungkin perlu pembelajaran lebih fokus lagi berorganisasi di Golkar, bukan di partai lain. Tetapi saya pikir figur yang baik juga untuk masa depan,” paparnya.
Sementara itu, terkait nama Teti Rohatiningsih, Ekanto menegaskan bahwa perannya sudah berada di skala nasional. “Bunda Teti adalah figur luar biasa bagi Partai Golkar, khususnya di Cilacap. Tapi beliau sangat sibuk di DPR RI. Saya kira jangan terlalu mengkerdilkan Bu Teti hanya untuk menjadi ketua DPD Golkar Cilacap. Beliau punya tanggung jawab besar untuk memenangkan Partai Golkar di dapil Banyumas-Cilacap. Jadi terlalu kecil kalau membicarakan kedudukan beliau hanya di tingkat kabupaten,” katanya.
Meski demikian, Ekanto mengingatkan bahwa semua kader memiliki hak yang sama untuk maju. “Kalau memang Bunda Teti secara pribadi menghendaki untuk maju menjadi calon ketua, ya sah-sah saja. Golkar tidak membatasi siapapun untuk menjadi calon ketua DPD, selama memenuhi syarat dan mampu membagi waktu,” tambahnya.
Di akhir penjelasannya, Ekanto menekankan bahwa DPD Partai Golkar Cilacap membutuhkan pemimpin yang serius dan berpengalaman agar bisa mengembalikan kejayaan partai di masa lalu.
“Beberapa puluh tahun lalu Golkar pernah menjadi pemenang di Cilacap, namun dalam sepuluh tahun terakhir mengalami penurunan. Untuk meningkatkannya, dibutuhkan orang yang berpengalaman dalam struktural dan mengelola organisasi,” pungkasnya.