SERAYUNEWS– Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia. Pasalnya banyak pahlawan yang mengorbankan jiwa raganya untuk melawan penjajah demi merebut kemerdekaan. Salah satunya adalah Pahlawan kemerdekaan Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Soedirman merupakan pejuang yang lahir di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang Purbalingga. Tempat lahir sang jenderal tersebut saat ini diabadikan menjadi museum yang diberi Nama Museum Tempat Lahir (MTL) Soedirman. Museum ini menjadi saksi bisu lahirnya sang jenderal besar.
MTL Soedirman saat ini menjadi obyek wisata sejarah yang dikelola oleh Perusda Owabong. Plt Direktur Owabong Eko Susilo,mengatakan museum tersebut dibangun pada tahun 1976 dan diresmikan pada 21 Maret 1977. “Memang banyak yang belum tahu dimana tempat kelahiran Soedirman. Ada yang beranggapan beliau lahir di Yogyakarta. Karena memang saat ini beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara,” paparnya.
Namun sebenarnya Soedirman lahir di Purbalingga. Soedirman sesuai dengan referensi sejarah menurutnya merupakan putra dari pasangan Karsid Kartowirjo dan Siyem Museum tersebut jaraknya sekitar 25 kilometer dari pusat kota Purbalingga. “Di museum ini terdapat dua bangunan utama yaitu perpustakaan dan rumah tempat Soedirman lahir,” jelasnya.
Di depan jalan masuk menuju monument terdapat kendaraan perang. Selain dua bangunan utama juga terdapat masjid dan ruang serbaguna. Museum tersebut merupakan obyek wisata yang jadi andalan bagi Purbalingga. Walau letaknya jauh dari pusat kota namun setiap hari selalu ada pengunjung yang datang. “Kebanyakan pelajar dan mahasiswa yang ingin mengenal lebih dekat tentang Jenderal Soedirman,” ungkapnya.
Disampaikan juga, di perpustakaan yang ada di kompleks museum, pengunjung bisa melihat rekam jejak perjalanan perjuangan Jenderal Soedirman. Di sana terdapat sejumlah buku yang memuat sejarah dan perjalanan hidup sang jenderal. Termasuk surat pribadi Presiden Soekarno kepada Jenderal Soedirman ada di perpustakaan tersebut. “Buku yang ada di sini memang tidak banyak. Namun paling tidak bisa memberikan referensi tentang perjuangan Soedirman,” lanjutnya.
Mengenai rumah kelahiran Soedirman saat ini memang sebagian besar sudah direhab. Berada di tengah-tengah lokasi museum, rumah tersebut tetap dipertahankan keasliannya. Termasuk mengenai posisi dan bentuk rumah. Rumah tersebut merupakan rumah khas Jawa yaitu berbentuk joglo. “Di museum ini juga terdapat diorama kehidupan Soedirman,” imbuhnya.