Nelayan Cilacap berhasil menyelamatkan kapal nelayan Doa Ibu jenis Sopek GT 23 dengan lima anak buah kapal (ABK). Kapal terombang-ambing selama tujuh hari di laut selatan, usai mesin kapal alami masalah.
Cilacap, serayunews.com
Kasat Pol Airud Polres Cilacap AKP Huda Syafi’i mengatakan, nelayan Cilacap menyelamatkan kelima ABK. Kemudian, nelayan membawa ABK ke Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap pada Sabtu (25/6) sore.
“Kelima ABK berhasil dievakuasi yakni dua orang berasal dari Malang, dua orang dari Makassar Sulawesi Selatan, dan satu orang dari Berau Kalimantan Timur,” ujar AKP Huda Syafi’i dalam keterangannya, Minggu (26/6).
Saat itu, kejadian berawal pada Sabtu (18/6) sekira pukul 15.00 WIB, Kapal Doa Ibu jenis Sopek GT23 berangkat dari Pelabuhan Sendang Biru Malang Jawa Timur.
Berjarak sekitar 20 mil dari darat Perairan Malang, kapal setop mesin dan mengikat tali ke rumpon. Namun pada hari Minggu (19/6) pukul 01.00 WIB datang angin kencang, kemudian tekong (nakhoda) menghidupkan mesin akan tetapi tidak bisa menyala.
“Karena gelombang tinggi sehingga tali putus dan kapal terbawa angin terombang ambing sampai perairan Kebumen,” ujarnya.
AKP Huda menambahkan, Kapal Doa Ibu dengan lima ABK tersebut ditemukan Kapal Nelayan Pelangi 08 Cilacap pada Sabtu siang. Kemudian nelayan menolong dan menarik kapal Doa Ibu ke Dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap dengan selamat.
Dalam evakausi kelima ABK juga melibatkan personel Sat Pol Airud Polres Cilacap, TNI AL, HNSI, Relawan SAR TPKL dan Basarnas. Sebelum penjemputan oleh pihak keluarga, para ABK mendapatkan pemeriksaan kesehatannya oleh tim medis.