SERAYUNEWS – Apabila Anda membutuhkan informasi mengenai niat puasa Muharram hari ke-1 sampai ke-10, Anda bisa simak artikel ini sampai akhir.
Pasalnya, memasuki Muharram, semangat ibadah umat Islam semakin meningkat. Bulan ini dikenal sebagai salah satu bulan suci dalam kalender Hijriah, yang sarat keutamaan dan keberkahan.
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah puasa, terutama pada hari-hari awal Muharram hingga mencapai puncaknya pada 10 Muharram atau dikenal dengan puasa Asyura.
Secara umum, tata cara melaksanakan puasa Muharram sama seperti puasa sunnah lainnya.
Anda perlu mulai menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar (Subuh) hingga matahari terbenam (Maghrib). Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
1. Membaca niat puasa di malam hari
Niat bisa dibaca setelah salat Maghrib hingga menjelang Subuh. Niat ini menjadi pembeda antara puasa karena ibadah dengan puasa karena kebiasaan atau alasan lain.
2. Melaksanakan sahur
Meski hukumnya sunnah, sahur sangat dianjurkan. Bahkan, meski hanya dengan seteguk air, sahur tetap memiliki nilai pahala tersendiri.
3. Menjaga diri dari hal yang membatalkan puasa
Makan, minum, berhubungan badan secara sengaja, serta mengeluarkan mani secara sengaja menjadi hal-hal yang membatalkan puasa.
Selain itu, Anda juga perlu menghindari perbuatan buruk seperti bergunjing, berkata kotor, atau marah-marah.
4. Segera berbuka saat Maghrib tiba
Ketika azan Maghrib berkumandang, segerakan berbuka. Rasulullah menganjurkan untuk tidak menunda-nunda berbuka puasa.
Untuk niat, Anda bisa menyesuaikan dengan hari yang dijalankan. Berikut bacaan niat yang dapat Anda lafalkan:
Bulan Muharram memiliki status istimewa. Termasuk dalam deretan bulan haram—bulan-bulan yang dimuliakan dalam Islam bersama dengan Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.
Kemudian, amalan yang dilakukan di bulan ini memiliki nilai yang lebih tinggi. Salah satu amalan paling utama adalah berpuasa.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Muharram, maka baginya pahala seperti berpuasa 30 hari.” (HR. At-Thabarani)
Selain itu, puasa di bulan haram disebut sebagai ibadah puasa paling utama setelah Ramadhan. Ini dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah:
“Puasalah kalian di bulan sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah di bulan-bulan haram.”
Puncak dari puasa Muharram adalah puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram. Rasulullah menjelaskan bahwa puasa pada hari itu menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat.
Dalam riwayat Muslim, disebutkan:
“Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat.” (HR. Muslim)
Menariknya, Rasulullah juga menganjurkan umat Islam untuk berbeda dengan tradisi puasa kaum Yahudi, yang hanya berpuasa pada hari Asyura.
Oleh karena itu, umat Islam disunnahkan untuk menambah satu hari puasa sebelum atau sesudah Asyura, yakni pada 9 atau 11 Muharram.
Hadis riwayat Ahmad menyebutkan:
“Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.”
Informasi Tambahan: Jadwal Puasa Muharram 2025
Berdasarkan kalender Hijriah 1447 H yang dikonversikan ke Masehi, berikut jadwal penting puasa Muharram 2025:
Anda dapat memulai puasa dari 1 Muharram hingga 10 Muharram atau memilih hari-hari tertentu, terutama hari Tasu’a dan Asyura.
Penutup
Puasa di bulan Muharram bukan hanya bentuk ketakwaan, tapi juga cara menyucikan diri dari dosa-dosa yang lalu.
Dengan memahami tata cara dan keutamaannya, Anda bisa memaksimalkan ibadah sunnah ini dengan penuh kesadaran dan niat yang lurus. Semoga Allah menerima amalan Anda dan memberikan ganjaran terbaik.***