SERAYUNEWS- Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Kalender Islam yang memiliki keutamaan luar biasa.
Terdapat berbagai anjuran amal ibadah di bulan ini, salah satunya puasa sunnah di bulan Muharram.
Puasa Sunnah Muharram menjadi salah satu yang paling utama setelah puasa Ramadan. Namun, banyak umat Islam masih bertanya-tanya: puasa bulan Muharram berapa hari sebenarnya?
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak puasa di Bulan Muharram. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik puasa setelah Puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah yang disebut Muharram.” (HR Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa berpuasa di Bulan Muharram memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi.
Namun, Rasulullah tidak secara spesifik menentukan jumlah hari puasa yang harus kita lakukan dalam bulan tersebut.
Para ulama kemudian menjelaskan beberapa bentuk puasa yang bisa Anda lakukan di Bulan Muharram.
Mengutip laman NU Online, Imam Al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi menyebutkan ada tiga bentuk puasa di bulan Muharram yang bisa menjadi pilihan:
Dengan kata lain, umat Islam bisa memilih salah satu dari tiga opsi tersebut berdasarkan kemampuannya. Namun, puasa pada tanggal 10 Muharram (Asyura) menjadi inti dari puasa di bulan ini.
Dua hari yang sangat Islam anjurkan untuk berpuasa di Bulan Muharram, adalah tanggal 9 Muharram (Tasua) dan tanggal 10 Muharram (Asyura).
Rasulullah SAW bersabda:
“Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan diri kalian dari kaum Yahudi dengan berpuasa sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad)
Sementara dalam hadits lain menyebutkan:
“Puasa hari Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)
Hadits ini menjelaskan bahwa puasa Asyura memiliki pahala yang sangat besar, bahkan bisa menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya.
Kaum Yahudi juga berpuasa pada 10 Muharram sebagai bentuk syukur atas diselamatkannya Nabi Musa AS dari kejaran Firaun.
Untuk membedakan diri dari mereka, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam agar juga berpuasa pada hari sebelumnya (9 Muharram) atau menambah dengan puasa setelahnya (11 Muharram).
Maka dari itu, secara syariat, puasa di tanggal 9 dan 10 atau ditambah 11 menjadi bentuk pelaksanaan sunnah yang paling sempurna.
Berdasarkan kalender Hijriah 1447 H, 1 Muharram 1447 Hijriyah jatuh pada 27 Juni 2025. Maka, penentuan hari-hari puasa adalah sebagai berikut:
Umat Islam yang ingin mendapatkan keutamaan penuh bisa memilih untuk berpuasa pada tiga hari tersebut.
Selain Puasa Tasua dan Asyura, umat Islam juga Islam anjurkan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, yaitu puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulan Hijriah, termasuk di bulan Muharram.
Untuk bulan Muharram 1447 H, puasa Ayyamul Bidh diperkirakan jatuh pada:
Puasa ini namanya Ayyamul Bidh karena pelaksanaannya pada malam-malam bulan purnama.
Seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa sebaiknya dibaca pada malam hari sebelum puasa, atau paling lambat sebelum tergelincir matahari di siang harinya (selama belum makan dan minum). Berikut bacaan niatnya:
Niat Puasa Tasua (9 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَّاسُوعَاءِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat berpuasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Asyura (10 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الْعَاشُورَاءِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat berpuasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.”
Berpuasa di bulan Muharram mengandung banyak hikmah, antara lain:
1. Meneladani Rasulullah SAW dan Nabi Musa AS.
2. Meningkatkan rasa syukur atas nikmat dan keselamatan yang diberikan Allah.
3. Menambah amalan sunnah di bulan yang dimuliakan.
4. Meningkatkan ketakwaan dan semangat ibadah setelah Dzulhijjah.
Jadi, berapa hari puasa di bulan Muharram? Umat Islam dianjurkan berpuasa:
1. Tanggal 9, 10, dan 11 Muharram (opsi terbaik).
2. Tanggal 9 dan 10 Muharram (sangat dianjurkan).
3. Tanggal 10 Muharram saja (jika tidak mampu lebih).
Selain itu, puasa Ayyamul Bidh pada 13–15 Muharram juga sangat Islam anjurkan.
Puasa-puasa tersebut tidak hanya membawa pahala besar, tetapi juga memperkuat spiritualitas dan keteladanan terhadap perjuangan para nabi. Semoga kita semua mudah untuk mengamalkan puasa sunnah di bulan yang mulia ini.