SERAYUNEWS – Mengganti puasa yang ditinggalkan pada Ramadan sebelumnya sifatnya wajib. Penting untuk mengetahui niat qadha puasa Ramadan, waktu dan cara melakukannya.
Ramadan yang akan datang segera tiba. Awal puasa 2025 yang ditetapkan Muhammadiyah mulai 1 Maret 2025. Sementara itu, NU dan Pemerintah belum mengumumkan kapan 1 Ramadan 2025.
Meski begitu, sudah ada perkiraan kapan mulai puasa Ramadan 2025. Sebelum melaksanakannya, jika masih ada yang memiliki utang puasa Ramadan yang lalu maka perlu menggantinya.
Puasa Ramadan adalah salah satu kewajiban bagi umat Muslim yang telah baligh, berakal, dan mampu. Namun, ada kalanya seseorang tidak dapat melaksanakan puasa Ramadan secara penuh karena alasan tertentu, seperti sakit, haid, atau bepergian jauh.
Dalam kondisi ini, mereka diwajibkan untuk mengganti (qadha) puasa yang ditinggalkan di luar bulan Ramadan.
Anda wajib mengganti puasa Ramadan sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Dalil mengenai qadha ini tertuang Alquran dalam Surat Al Baqarah ayat 184, yang artinya:
“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.
Niat merupakan salah satu rukun puasa yang harus dilakukan agar ibadah puasa sah. Niat qadha puasa Ramadan dapat dilafalkan di dalam hati atau diucapkan secara lisan.
Berikut adalah lafaz niat qadha puasa Ramadan yang biasa digunakan:
“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha`i fardhi syahri Ramadan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku berniat untuk berpuasa esok hari karena mengganti kewajiban puasa bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.”
Niat ini sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar (sebelum waktu Subuh) sebagaimana syarat sah puasa wajib.
1. Waktu Pelaksanaan
Qadha puasa Ramadan dapat dilakukan kapan saja di luar bulan Ramadan, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, seperti Hari Raya Idulfitri, Iduladha, dan hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
2. Urutan Tidak Diwajibkan
Seseorang tidak diwajibkan untuk mengganti puasa secara berurutan. Puasa dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan waktu luang yang dimiliki.
3. Segera Mengganti Puasa
Dianjurkan untuk segera mengganti puasa yang ditinggalkan agar tidak terlambat hingga Ramadan berikutnya. Masih ada waktu untuk mengganti puasa sampai Februari 2025.
4. Jumlah Hari
Jumlah hari puasa yang diqadha harus sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Misalnya, jika seseorang tidak berpuasa selama lima hari, maka ia harus mengganti lima hari tersebut.
Berikut adalah tata cara melaksanakan qadha puasa Ramadan:
1. Melakukan Niat
Anda wajib membaca niat puasa pada malam hari sebelum waktu Subuh. Niat ini dapat dilakukan di dalam hati atau diucapkan secara lisan.
2. Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Sama seperti puasa Ramadan, qadha puasa mengharuskan seseorang untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
3. Menghindari Larangan-Larangan Puasa
Hindari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa, seperti berbohong, ghibah, atau perbuatan dosa lainnya.
4. Berbuka Puasa
Setelah matahari terbenam, qadha puasa dapat dibuka dengan makan dan minum. Dianjurkan untuk berbuka dengan kurma atau air putih, sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Melaksanakan qadha puasa Ramadan adalah bentuk tanggung jawab seorang Muslim terhadap ibadah yang tertunda.
Dengan memahami niat, aturan, dan tata cara pelaksanaannya, diharapkan ibadah qadha puasa dapat dilakukan dengan baik dan diterima oleh Allah SWT.
Demikianlah bacaan niat qadha puasa Ramadan, waktu, dan tata caranya.
***