SERAYUNEWS – Acara bertajuk Jateng Fair 2024 kembali berlangsung tahun ini. Kegiatan yang setiap tahun rutin Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah laksanakan tersebut menghadirkan sejumlah tenant.
Tercatat, total ada 230 stan berbagai jenis yang menghiasi lokasi event di kawasan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP), Kota Semarang.
Kemudian, acara ini berlangsung mulai tanggal 26 Juli sampai dengan 11 Agustus 2024 mendatang.
Sesuai dengan tema acara, Sensational of Central Java Coffee, kegiatan ini sekaligus mewakili betapa melimpahnya produksi kopi Jawa Tengah. Dengan bentang alam yang kaya, sebanyak 20 dari 35 kabupaten/kota memiliki produksi kopi yang khas.
Seperti kita ketahui, Pemprov Jateng kian santer mempromosikan produk kopi lokal, di tengah meroketnya harga biji kopi dunia. Salah satu upaya yakni dengan melakukan branding gelaran event Jateng Fair 2024 menggunakan tema di atas.
Dari keseluruhan stan yang ikut pameran, sebagian besar menyuguhkan racikan kopi lokal yang dapat pengunjung nikmati. Terlebih, tak sedikit stan menyajikan testimoni secara cuma-cuma alias gratis tanpa membayar.
Selanjutnya, dalam pembukaan ajang Jateng Fair 2024 pada Senin (29/7/2024) lalu, Penjabat (Pj) Gubernur Nana Sudjana, tak segan menyeruput kopi-kopi lokal. Bahkan, Pj Ketua Dekranasda Shinta Nana Sudjana pun, tak ragu menyesap racikan kopi dengan susu.
“Di masing-masing stan ada kopi. Daerah kita menghasilkan kopi yang berbeda-beda. Kopi Jateng memiliki sensasinya tersendiri,” ujarnya, serayunews.com mengutip dari jatengprov.go.id, Kamis (1/8/2024).
Pj Nana Sudjana mengatakan bahwa konsumsi kopi kini tidak hanya untuk kaum tua. Variasi racikan kopi, membuat semua kalangan dapat menikmati minuman itu.
Hal itu, menurutnya, sebagai peluang bagi petani kopi untuk meningkatkan produksi. Tidak sekadar produk kopi mentah, akan terwpi mengolahnya menjadi minuman yang memiliki nilai jual lebih. Dengan demikian, pamor racikan kopi mancanegara perlahan terkikis.
“Namun, (pamor brand lokal) masih kalah dibanding buatan luar negeri. Kita pemerintah berupaya meningkatkan. Bahan baku ada, kualitas baik. Sekarang, bagaimana membranding kopi kita tak hanya dikenal di lokal, tapi sampai internasional,” paparnya.
Sementara itu, Staf Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Ridho Sudarno mengakui hal tersebut. Saat ini, harga beans atau biji kopi khususnya robusta tengah meroket.
Bagaimana tidak, kini green beans jenis robusta bisa mencapai Rp70 ribu – Rp80 ribu per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp30 ribu per kilogram. Beberapa hal mempengaruhi hal tersebut, di antaranya produksi biji kopi dunia yang sedang turun.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar nomor empat di dunia. Nomor wahid diduduki oleh Brasil, kemudian Vietnam, dan Kolombia.
Beberapa hal mempenaruhi tingginya harga kopi, seperti permintaan yang tinggi, iklim, dan negara produsen kopi sedang mengalami penurunan produksi.
“Kalau di Jawa Tengah kisaran untuk satu hektare bisa menghasilkan 12 ribu ton itu untuk satu wilayah. Sedangkan di Jateng memiliki setidaknya 20 kabupaten produsen kopi,” tuturnya.
Demikian informasi tentang stan pameran di Pesta Rakyat Jateng Fair 2024. Yuk, berkunjung ke acara yang menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Provinsi Jawa Tengah tersebut. Silakan nikmati testimoni kopi gratis.
***